Pengakuan Pembunuh Eno: Diperkosa Bergantian

Mess tempat lokasi pembunuhan Eno
Kasus pembunuhan sadis  Eno Fahira (18) yang  mati dengan  kemaluan ditancap  gagang cangkul, motifnya mulai terkuak. Tampaknya, bukan hanya karena RA (15), pacar Eno ditolak bersebadan, namun ada kemungkinan RA cemburu buta lantaran Eno mau bertunangan sebulan lagi. Hal itu diketahui  berdasarkan pengakuan RA setelah diperiksa kepolisian.

RA  yang masih pelajar SMP  malam itu janjian dengan Eno untuk bertemu. Janjian tersebut melalui SMS. Dalam SMS tersebut diketahui bahwa mereka berdua ingin melakukan perpisahan  dengan saling peluk dan cium. Perpisahan itu dilakukan karena Eno mau tunangan sebulan lagi. Sebagai tanda perpisahan ingin bermesraan.

 “Dilihat dari konteks SMS, memang mau ketemu terakhir ingin  peluk cium untuk perpisahan. Dan disitu diketahui pelaku masuk  dan yang membukakan  pintu  adalah  korban. Hal itu seusai fakta,  tidak ada kerusakan pintu kamar korban,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Sutarmo, Senin (16/05/2016) seperti dikutip media online Tangerang.  .

Setelah masuk kamar Eno, keduanya saling  pelukan dan ciuman. Namun saat  pelaku minta untuk sebadan karena tak kuat menahan nafsu, permintaan tersebut ditolak oleh Eno. Katanya, Eno takut hamil. Pelaku sangat kecewa dan cemburu. Kemudian ia  keluar dari kamar korban mencari pisau dan bertemu dengan  IP dan R, temannya.

RA terlibat perbincangan sebentar dengan temannya tsb. Lalu mengajak  IP dan R masuk kamar Eno. Di dalam kamar, RA bilang kalau Eno tak mau diajak hubungan intim karena mau ditunangkan dengan orang lain. Satu orang temannya menanggapi,  ya sudah diperkosa aja, gak akan jadi pasangan kamu ini kok. Dan terjadilah pembunuhan sadis itu.

RA memerintahkan kepada temannya untuk memegangi kedua kaki Eno. Sementara RA sibuk menciumi dada Eno. Bahkan sempat menggigit puting tetek Eno. Setelah itu mereka memerkosa bergantian sampai puas. Adapun gagang pacul yang dimasukan ke kemaluan Eno  didapat  RA saat mencari pisau saat keluar dari kamar Eno .

Kini RA, IP dan R sudah jadi tersangka. Meringkuk dalam tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (TS/TO)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel