Dr Siti Fadilah Supari: Vaksin Palsu Adalah Perang Asimetris



Dr dr Siti Fadilah...(foto:Ist)

JAKARTA- Terbongkarnya vaksin palsu membuat gundah Dr dr Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan (2004-2009). Wanita yang vocal memperjuangkan kesehatan di tingkat internasional ini, dua hari lalu meluncurkan tulisannya di whatsapps group (WA). Berikut kutipannya: 

Apakah issue vaksin palsu itu hanya kebetulan ? Bukan, itu adalah Asymmetric Warfare (Perang Asimetris)

Karena kita semua terlena membiarkan kapitalis global dengan mekanisme pasar bebasnya  merangsek ke segala sudut  hak-hak dasar kehidupan bangsa.

Ketika mereka hadir para tehnokrat kita,  politisi kita, komprador-komprador terpelajar dan rakyat kecil yang bodoh  berbondong (bondong-red) menyambut mereka seperti  orang-orang kelaparan mengelu-elukan  dewa yang ramah dan baik hati  yang datang membawa makanan ....

Kita mendengarkan dan menjalankan apa yang mereka perintahkan tanpa perlawanan. Bahkan kita buang tatacara kita berbudaya dan hidup yang selama ini berdasarkan Pancasila dan UUD’45. 

Ohhhh... bahkan UUD’45 pun menjadi UUD-2002  untuk menggelar karpet merah  agar kita  menjalankan perintah tamu itu dengan patuh. Yang disebut hebat adalah yang nurut tamu (dajjal) itu. Yang melawan dimarginalkan.

Kita sekarang telah berjajar telentang di jalan aspal yang panas menunggu datangnya buldozer mereka yang akan melindas tubuh kita. Buldozer itu datang dengan bermacam wajah tapi semua menyakitkan. Salah satu buldozer itu  skenario vaksin palsu, reklamasi yang menggusur rakyat kecil, masih banyak lagi untuk aboriginisasi bangsa Indonesia.

Sebentar lagi berduyun-duyun rumah sakit asing akan menyerbu Indonesia setelah rumah-rumah sakit  kita terpuruk di tuduh menyediakan vaksin palsu. Masya dibuat  tidak percaya lagi (pada rumah sakit Indonesia-red).

Sebentar lagi akan ada jargon "makanya belilah vaksin import". Inilah kelengahan kita sebagai bangsa, kenapa mendiamkan kapitalisme global dengan mekanime pasar bebasnya dianut dalam politik ekonomi kita secara menyeluruh.

(Seharusnya sektor-red) kesehatan tidak boleh masuk ke mekanisme pasar bebas tuan-tuan! Karena nyawa lah taruhannya (!). 

Menangis lah (!) Berteriaklah (!) tapi sudah tidak ada gunanya. Kecuali kita hadapi untuk anak cucu kita. Kembalilah kita kepada guidance kita pancasila dan "UUD’45 asli" untuk mengatur negara ini.
Anda-anda semua sedang berperang dengan assymetrical war menghancurkan NKRI.

Menteri yang hanya menurut peraturan-peraturan internasional tanpa melihat kebutuhan rakyatnya sesuai preambule UUD’45 (Asli), hanya akan memposisikan rakyatnya sebagai korban Asymmetric warfare yang sekarang sudah mulai.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel