Retno Prawati Disebut -sebut Calon Kuat Sekda Tangsel


Retno Parwati dan Airin Punya chemistry . (Foto: Ist)
Tangsel.Setelah Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah  Pemkot Tangsel  sah secara hukum melalui rapat paripurna  DPRD Kota Tangsel, kemarin (25/8), muncul pertanyaan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) mana yang bakal dilebur dan dihapus?

Menurut Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany,  ada beberapa dinas yang akan dilebur  menjadi tiga SKPD,  yakni  Dinas Bina Marga  dan Sumber Daya Air dengan Dinas Tata Kota, Bangunan dan Perumahan menjadi  tiga SKPD, yaitu  Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Bangunan dan Tata Ruang dan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan.

“Untuk Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) dilebur fungsinya.  Ada yang  menyatu  dengan Dinas Lingkungan Hidup dan ada di Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan. Contohnya,  bidang  PJU dan pemakaman di DKPP  kita  gabung di Dinas Perumahan, Pemukiman. Untuk Kebersihan dan Pertamanan kita gabung  juga di Dinas Lingkungan Hidup. Sementara  Dinas Tenaga Kerja dengan Dinsos kita pecah,” papar Airin.

Perubahan tersebut pelaksanaannya mengacu  pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016. Dan segera  dilaksanakan. “Sesuai PP tersebut  paling lambat  6 bulan sejak diberlakukan. Jadi  15 Desember 2016 SKPD baru   sudah terbentuk dan beroperasi,” tuturnya.

Dari catatan cipasera.com, dari  38 SKPD  yang ada, sesuai Perda yang  baru, akan diubah  menjadi 35 SKPD, terdiri empat  Badan, 21 Dinas ditambah tiga  satuan  yang tetap status quo plus tujuh kecamatan.

Dengan adanya peleburan SKPD , segera merebak  spekulasi siapa yang bakal menduduki posisi Sekda, yang hingga kini masih PLT. Sebab, penyusunan pejabat di Pemkot dan keputusannya  tak bisa dilepaskan dari peran Sekda definitive.

Berbagai sumber di Pemkot Tangsel menyebut, yang pantas menduduki Sekda adalah Retno Prawarti dan Muhamad. 

“Bu Retno dianggap sukses memimpin Dinas Bina Marga dan SDA. Dia memiliki managerial yang bagus. Cocok sekali bila  jadi Sekda,” kata sebuah sumber yang enggan disebut namanya. “Akan halnya Muhamad, dia kurang tepat. Muhamad terlalu primodial. Lihat saja kipahnya saat PLT,” tambah sumber itu.(TS)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel