Forum TGIF WTA di Tangsel Telan Biaya Rp 18 Miliar



 
Peserta Forum WTA dari bebagai penjuru dunia (Foto: Ist)
Tangsel – Perhelatan Global Innovation Forum (TGIF)-World Technopolis Association (WTA) yang dipusatkan  di Gedung Graha Widya Puspiptek, Setu, Kota Tangerang Selatan  berlangsung lancar.  Agenda pertemuan, diskusi atau ceramah hingga gala dinner  belangsung sesuai jadwal. Hanya saja dalam diskusi terkesan monoton. Sebab memang  forum ini hanya terbatas untuk para peserta yang kebanyakan adalah para pakar.

Tapi meski demikian, dalam sessi –sessi diskusi, tampak para peserta antusias menyimak. Teutama diskusi yang menyangkut teknologi beserta aplikasinya komteporer.    

Muhamad, Plt Sekda Kota Tangsel mengatakan,  kegiatan TGIF WTA  bukanlah kegiatan yang bersifat umum atau terbuka karena sifatnya hanya undangan seperti para pakar, professional, peneliti dan akdemis dari dalam maupun luar negeri. Dan fokus kepada kegiatan pengembangan teknologi.

“Kegiatan diadakan tidak melibatkan masyarakat umum. Hanya untuk yang kompeten saja seta   difokuskan kepada perkembangan tekonologi sekarang dan di masa mendatang,” katanya.

Sementara  dalam sambutan pembukaan,  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  Puan Maharani intinya mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Ristekdikti, terus mendorong kolaborasi antara unsur akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah serta masyarakat dalam melakukan penguatan inovasi dan pengembangan teknologi khususnya  pada bidang, pangan, energi baru dan terbarukan, kesehatan dan obat, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi dan   pertahanan dan keamanan

Turut hadi dalam pembukaan  Menristekdikti Prof. M. Nasir, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, serta Walikota Daejeon Metropolitan City Mr. Keon Sun Taik. Selain pejabat, rencananya  forum ini dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta dari 47 negara anggota WTA, pelaku industri, akademisi, dan praktisi bisnis teknologi tinggi dari berbagai negara lainnya. Untuk mengenalkan pengembangan Science Techno Park (STP) ke berbagai daerah lainnya, Tangsel pun turut mengundang Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) serta Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).  

Terpisah, event TGIF WTA  menelan biaya  Rp 18 miliar. Dana sebesar itu  diambil  dari APBD tahun 2016 untuk kebutuhan menyewa, tenda, makan, minum dan lainnya.

“Kalau tak salah dana yang dibutuhkan  mencapai Rp 18 miliar dan ini sudah disusun sejak tahun lalu. Jadi sama sekali tak berimbas terhadap anggaran sekarang,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tedy Meiyadi kepada watawan, Rabu (21/92016).

Penunjukan Kota Tangsel sebagai tuan rumah penyelenggara TGIF WTA dilakukan di Korea Selatan tahun lalu dan ini untuk pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan tersebut (TS).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel