Pemkot Tangsel "Eksperimen" Taman Vertikal Maruga

Taman Maruga Sedang Berbenah. (Foto: Teguh W)


Cipasera.com.-Kawasan Bundaran Maruga Ciputat kini dibuat taman cukup unik, dilengkapi tempat duduk dan jalan setapak. Kawasan itu disebut Taman Koridor Maruga yang dilengkapi vertikal garden berjejer di pinggir jalan Ciater. 

Kabid Pertamanan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel Bedi Budiman mengungkapkan, pembuatan taman di Maruga cukup cepat namun hasilnya tidak mengecewakan. Selain tertata begitu  indah, rapi dan tentunya membawa kesejukan.“Proses pembuatan taman tak memakan waktu lama, cukup singkat meski dengan desain  sebagus mungkin,” katanya.

Konsep taman di pinggir jalan tentu telah dikembangkan di banyak kota besar dan negara di luar negeri. Taman menjadi arena yang dapat didambakan pengguna jalan atau warga setempat baik sekedar bersantai ria atau untuk berfoto-foto. 

“Bandung sudah menerapkan taman seperti itu termasuk di berbagai negara besar sasalah satunya di Singapura.Tangsel pun menerapkan konsep seperti itu dan pasti akan banyak fungsi,” tambah ia. 

Dibuat senyaman mungkin bagi warga yang ingin menikmati keindahan tamah. Disedikan tempat duduk, jalan setapak dan tanaman yang di pasang di dinding atau dikenal vertikal gaerden.“Siapa saja boleh bersantai di sana, duduk-duduk sambil menikmati keindahan meski lokasinya di pinggir jalan utama,” tukasnya. 




Kepala DKPP Tangsel, Much Taher Rochmadi menjelaskan konsep taman itu disebut taman koridor. Akan dibuat di banyak tempat jika ada lokasi yang dapat dikembangkan terutama pasos pasum karena banyak manfaat yang dapat diambil dari taman itu.“Namanya taman koridor dan bisa banyak tempat kami kembangkan salah satunya di fasos fasum. Fungsi utamanya untuk keindahan kawasan dan pejalan kaki agar aman,” kata Taher. 

Pihaknya mengelontorkan anggaran untuk membuat taman Koridor Maruga sekirat Rp 100 juta lebih. Jenis tanaman yang ada diantaranya rumput dan tanaman merdu yang dipajang sebagai vertikal garden. Setidaknya ada 15 vertikal garden masing-mising terdapat huruf abjad bertuliskan Tangerang ditambah logo hati. “Taman dibuat semenarik mungkin agar lebih indah dilihat,” tambah Taher

 Penanganan taman terbilang cukup rumit, karena harus dirawat setiap waktu mulai dari penyiraman, membersihkan daun-daun yang kering. jadi setelah membangun taman tidak lantas dibuarkan tumbuh sendiri tapi butuh perawatan berkelanjutan. 

“Tahap selanjutnya melakukan perawatan sebab membuat taman itu bukan seperti membuat jalan dibiarkan begitu saja tapi harus diperhatikan setiap hari,” tukasnya. 

Pantuan di lokasi tempat duduk terbuat dari batu kali yang diranjang dengan besi. Sehingga terkesan alami saling berjejer bahkan ada yang berhadapan membuat lingkaran besar. antara tempat duduk yang satu dengan lainnya dihubungkan lempengan besar mirip dengan pecahan batu kali, bertujuan orang yang melintas tidak menginjak rumput. 

Di lokasi taman, disedikaan halte tempat masyarakat menunggu kendaraan umum seperti angkutan kota, taksi online dan taksi konvensional pada umunya. Pembuatan halte pun belum lama jadi sehingga terlihat belum banyak warga menggunakan. (dina).




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel