Masyarakat Berharap Safari Ramadhan Jadi Medium Interaktif

Walikota Airin dan pengurus mesjid Istihad (Foto: Ist)


Cipasera.com-  Beberapa masyarakat  Tangsel  berharap, safari ramadhan yang dilakukan Walikota Tangsel Airin Rachmi Dhiany tidak sekadar menjadi acara seremonial saja. Tetapi juga bisa dijadikan ajang interaksi positif antara warga dan umara.


“Warga bisa menyampaikan keluhan, apa yang sesunguhnya kekurangan Pemkot. Tak perlu takut dan tidak enak. Sebab hal itu untuk kepentingan bersama,” kata H. Sainih, warga Cipayung, Ciputat Tangsel kepada cipasera.com, Senin 5/6. “Misalnya, soal pungutan yang ada di kelurahan jika mengurus Surat Izin Domisili Usaha (SKDU) yang tinggi. Itu disampaikan saja supaya Pemkot membenahi. “


Hal sama juga dikatakan Ahmad Midan, warga Kedaung, Pamulang. Interaksi postif diperlukan oleh Pemkot dikarenakan kadang hal yang menyangkut “aib” aparat  di bawah sering ditutupi para birokrasi. 

“Dengan bicara langsung dengan walikota hasilnya akan lain. Aparat di bawah juga akan mikir untuk berbuat macam –macam lagi,” kata Midan. “Soal biaya mengurus SKDU itu perlu dilaporkan. Di kelurahan hal tersebut sering terjadi.  Pungutan terlalu tinggi. Kadang ada yang kena pungutan sampai Rp 750 ribu.”


Ahmad Midan menambahkan, memang sekarang ada aplikasi “Siaran Tangsel” tapi kan tidak semua masyarakat di Tangsel  bisa on. Masih banyak yang Gaptek (gagap teknologi).
 
Seperti diketahui, mulai Senin, 5/6/2017 Walikota Tangsel  Airin Rachmi Dhiany mulai melakukan Safari ramadhan seperti tahun –tahun sebelumnya. Kemarin safari dilakukan di masjid Istihad, Pisangan, Ciptim. Banyak warga yang hadir. Dan warga senang bisa bertatap langsung dengan Airin. Namun momen tersebut belum maksimal dijadikan  media menyampaikan masalah oleh warga. (Red/is) 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel