Warga Kritik Dukungan DPRD Soal Wacana Pembuatan Tandon Air



Tandon air Ciater


Cipasera.com – Sejumlah warga  Kota Tangsel menilai, rencana pembuatan  tendon air  di setiap keluarahan  akan  menghambur-hamburkan uang APBD Tangsel. Sebab untuk pembuatan satu  tandon mini   memakan biaya  cukup besar, minim  bisa menghabiskan Rp 25 miliar. Sementara kelurahan di Tangsel jumlahnya cukup banyak, sekitar 50-an kelurahan.

“Lebih baik uang untuk  pembuatan tendon diberikan untuk pembiayaan  usaha kecil mikro masyarakat Tangsel yang belum tersentuh,” kata Edy Hariadi, dosen Mercu Buana yang tinggal di Jombang, Ciputat saat dihubungi  cipasera.com. “Kalau  infastruktur terus yang dikedepankan, kapan rakyat kecil bisa menikmati APBD?”

Edy menyarankan, bila  mau membangun  tandon sebaiknya survey dahulu untuk mengetahui kelurahan mana yang membutuhkan.

 “Kalau di sebuah kelurahan sering banjir atau kekeringan, itu penting dibuatkan tendon. Tapi kalau tidak, untuk apa dibuat tendon?” tanya Edy. “Jadi di mapping dahulu supaya akurat.”   

Edy mencontohkan, pembangunan balai warga yang  dibangun di sejumlah RW. Pembangunan tersebut "amburadul" lokasinnya. Banyak yang saling berdekatan lokasinya  antara balai warga yang satu dan lainnya lantaran  survey tak  akurat.  Malahan  ada  balai warga yang dibangun di komplek  kuburan seperti di kelurahan Bambu Apus. Akibatnya  balai warga tersebut sangat jarang dikunjungi warga.

“Sebaiknya DPRD jangan terburu-buru setuju. Mestinya mengadakan  survey dahulu sebelum memberikan dukungan,” kata Edy.  

Seperti diketahui,  Drajat  Sumarsono  dan TB Rachmat anggota  komisi IV DPRD Kota Tangsel  kepada wartawan menyatakan mendukung    pembangunan tendon  di tiap kelurahan   untuk mengantisipasi banjir., Sabtu, 3/5/2017.

Menurut  Drajat Sumarsono,  pembangunan tendon serta daerah resapan air sudah masuk dalam Peraturan Daerah (perda) termasuk dalam Pansus Perda Drainase Perkotaan. Menurut dia, perda tersebut sudah disahkan dan klausul soal pembuatan tendon juga sudah ada.

Tandon mini tersebut bisa dibuat di beberapa titik dekat sungai, anak kali dan saluran air sehingga saat ada luapan atau kiriman air dari wilayah Bogor dapat ditampung sementara di tendon tersebut.(Red/ts/*)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel