Mesti Sudah Meninggal Seminggu, Kisah Walkot Pekalongan Masih Viral

Almarhum Alex.  (Foto: ist)

Cipasera.com - Meski sudah meninggal dunia lebih dari satu minggu, tapi Wali Kota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Alex, masih ramai menghiasi lini massa facebook dan medsos lainnya.

Malah kini sosok almarhum banyak dibuka Indentitasnya.  Dikatakan Alex merupakan walkot yang berasal dari PDIP.  Semasa menjadi Walkot kurang berpihak kepada rakyat. Alhasil kematian lelaki yang meninggal dunia secara mendadak pada  Kamis, 7 September 2017 selalu dihubungkan dengan doa rakyat yang merasa "disakiti".

Memang, sebelum Meninggal, Wali Kota Pekalongan ini pada 25 Agustus 2017 mengeluarkan keputusan menyegel pembangunan Masjid Al-Arqom yang berlokasi di Krapyak kidul Rt. 05 Rw. 14 gang 7  Kelurahan Krapyak Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Menurut Walkot penyegelan tersebut karena tak memiliki IMB. Aparat Sat Pol PP pun merangsek merubuhkan sebagian kayu- kayu, yang dijadikan penyangga bangunan.

Melihat itu, seorang ustadz tidak terima dengan tindakan sewenang-wenang Pemkot Pekalongan.

Tubuhnya bergetar  menahan amarah dan tangis,  ustadz ini berdoa dengan suara bergetar:

"Saya ingatkan saudara-saudara, sungguh siapa yang menghalangi mendirikan masjid maka dia orang yang paling dzolim. Orang-orang yang berusaha merobohkan masjid dia akan ditimpa siksa di dunia. Dia akan matinya kayak apa, Wallahi... takutlah kalian kepada Allah. Ini masjid baitullah rumah Allah di muka bumi.. jangan sekali-kali kalian melawan masjid Allah.. kalian akan mendapat murkaNya!!!!"

"Jika mereka yang didzolimi, mereka mengangkat tangannya berdoa kepada Allah.Maka kata Nabi SAW 'tidak ada hijab dengan Allah'. Doanya langsung dikabulkan Allah..."

Menurut Masnur, salah satu jemaah Masjid Al Arqom, masjid  ini sudah berdiri sejak tahun 1890. Banyak kyai dan ustadz  dari majid tersebut yang memberikan pendidikan kepada masyarakat Pekalongan. Termasuk kepada para pejabat di Pekalongan.

Tak hanya itu, masjid ini dahulu sering jadi posko perjuangan melawan penjajah. Bahkan  tahun 1965 masjid ini menjadi posko para pemuda Islam di Krapyak Pekalongan untuk menumpas PKI. Tokoh TNI Sarwo Edi mengutus anggota RPKAD/sekarang KOPASUS yang bernama Pak Ning ke Pekalongan .Dan Pak Ning tersebut menginap di Masjid Al-Arqom untuk berkoordinasi dengan pemuda Islam Krapyak.

Betulkah karena  masjid Arqom  ini sudah tua usianya lantas bertuah? Wallahualam bisawab. "Hanya saja, siapapun mesti berlaku baik agar dapat doa yang baik pula dari masyarakat," kata Masnur menasehati.(Red/ts).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel