Penyakit Difteri Mewabah Di Tangerang. Masyarakat Diminta Waspada

Imunisasi difteri (foto: ist)



Cipasera.com - Kabupaten Tangerang dan sekitar diminta berhati - hati. Pasalnya, difteri yang menyerang anak- anak  sudah memakan korban. Mereka ada yang dirawat di rumah sakit dan ada yang meninggal.

Data yang dikumpulkan cipasera.com antara Agustus-November 2017, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang telah merawat 30 pasien difteri dan dua diantaranya meninggal dunia. Kabarnya sejumlah penduduk di pelosok Tangerang seperti Pantura, ada beberapa yang merawat sendiri keluarganya yang diduga terkena difteri.

Menurut Kepala Humas RSUD Kab Tangerang Ade Firmansyah, pasien difteri yang meninggal dunia ada dua, dari  Kecamatan Kosambi desa Rawa Rengas dan satu dari Rawa Jati. Dua pasien tersebut meninggal pada akhir Oktober lalu. 

Ade menambahkan, pihaknya mencatat ada 30 pasien yang  dirawat di ruang isolasi khusus RSUD Kabupaten Tangerang. Meski sudah ada yang meninggal, yang menggembirakan  dari 30 pasien itu, sebagian besar sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

" Saat ini yang masih dirawat sebanyak 8 pasien," kata Ade seperti dikutip sebuah media nasional, belum lama ini.

Dari jumlah pasien difteri memang  tergolong signifikan. Boleh jadi lantaran RSUD Kabupaten Tangerang telah menjadi rumah sakit rujukan difteri untuk wilayah Provinsi Banten. Maka yang datang bukan  hanya dari wilayah Kabupaten Tangerang saja, tapi ada juga datang dari Serang, Pandeglang, Lebak, juga Tangsel. Bahkan, menerima pula  pasien dari Jakarta dan Depok
Tampaknya, bukan hanya Tangerang saja yang "terpapar" difteri. Kementerian Kesehatan juga memantau, antara  kurun Oktober-November 2017, ada 11 provinsi yang melaporkan kejadian luar biasa difteri.
Untuk mencegah makin banyak jumlah yang terpapar difteri, Kementrian Kesehatan melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi mengimbau, agar segera berobat ke pelayanan kesehatan terdekat jika ada anggota keluarga yang mengalami demam disertai nyeri menelan, terutama jika didapatkan selaput putih keabu-abuan di tenggorokan.

Selain itu diharapkan, masyarakat berperilaku hidup bersih dan memakai masker bila merawat keluarganya yang sakit batuk-batuk.

Yang tak kalah penting, masyarakat  bersikap kooperatif jika di tempat tinggalnya diadakan imunisasi atau  ORI (outbreak response immunization) oleh dinas kesehatan daerah. 
Penyakit difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan kuman corynebacterium diptheriae

Tanda terkena difteri, demam sekitar 38 derajat Celsius.  Di  tenggorokan muncul selaput berwarna putih keabu-abuan,  mudah berdarah jika dilepaskan. Sakit waktu menelan.  Kadang sesak napas dan suara mengorok. (Red/ts)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel