MS, Korban Bullying SMP 18 Ternyata Anak Yatim



 
MS korban bullying (foto: Ist)
Cipasera – Sungguh memprihatinkan nasib MS (14), siswa korban bullying di SMPN 18. Wajahnya lebam akibat pukulan dan tulang pelipisnya retak. Yang membuat iba, ia hingga kemarin, Senin 12/3/2018 masih terbaring di RSUD Tangsel. Dan terancam nilai raport sekolahnya   jelek lantaran seminggu tak ikut pelajaran di sekolah.

“Niatnya untuk bisa masuk sekolah tinggi. Tapi dokter  masih melarang dia untuk kegiatan. Dia masih proses penyembuhan,” kata Sulastri, ibu MS yang setia menunggui di rumah sakit.

Dengan kondisi seperti itu, Sulastri  selalu berdoa, semoga anaknya bisa cepat sembuh dan beraktivitas kembali. Tak hanya itu, ia berharap keadilan ditegakan, mereka yang menganiaya anaknya ditindak supaya punya efek jera.

Sulastri memang sudah memaafkan para pelakunya yang juga siswa SMPN 18. Namun tetap harus ada tindakan supaya hal mengenaskan yang menimpa anaknya tak terulang lagi.

“Soal maaf,  kami sudah memaafkan. Namun kami ingin  ada  keadilan. Bagi pelaku mesti ada tindakan supaya jadi pelajaran dan kejadian yang menimpa anak saya tak terulang,” kata Sulastri tegas.

MS merupakan anak pertama Sulastri dari dua bersaudara.  Adiknya bernama Sintia Aulia (10), masih duduk dibangku sekolah SDN Serua 3.  MS dan Sintia menjadi yatim sejak tiga tahun lalu. Ayahnya sudah menutup mata selamanya tahun 2015 lalu. Kini mereka tinggal bertiga di rumah sederhana di jalan Inpres Kampung Bulak, RT01/09, Pondok Benda, Pamulang.

Menurut salah satu tetangganya, MS termasuk anak yang baik di lingkungannya. Sopan kepada tetangga dan senang berolah raga. Ia jarang membuat onar atau gaduh. “Anaknya baik. Kaga macem –macem,” kata Ny Basri. (Red/ts/k) 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel