Aksi Asing Jual Saham Dipengaruhi Isu Terorisme


Jakarta - Pada sesi kedua perdagangan saham hari ini dibuka, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung diserbu aksi jual. Aksi pergerakan  IHSG ini  diwarnai sentimen negatif oleh maraknya aksi penangkapan teror oleh aparat dan adanya aksi  terorIs yang sejak Minggu (13/5/2018) lalu.

Dan siang ini Densus 88 Antiteror menangkap 2 terduga teroris di Pinang,  Kota Tangerang. Penggerebekan itu dilakukan di wilayah Jalan Raya Gempol, Kunciran Indah, Pinang, Tangerang. 

Mengutip data perdagangan saham RTI, tampak frekuensi perdagangan melonjak sangat signifikan sesaat setelah sesi dua perdagangan saham dibuka siang ini sekitar pukul 13.30 waktu JATS.

Seperti dilaporkan detik.com,  investor asing mencatat jual bersih mencapai Rp 493,9 miliar. Akibat dari aksi jual tersebut, IHSG anjlok 91,692 poin (1,56%) ke 5.748,027.

Hingga saat ini, telah terjadi 264.867 kali transaksi saham sebanyak 6,7 miliar lembar saham senilai Rp 5,4 triliun.

IHSG sebenarnya sudah berada pada tren pelemahan sejak pagi tadi. Namun, makin maraknya peristiwa terkait terorisme menjadi pemberat laju IHSG siang ini.

Pada perdagangan preopening, IHSG berkurang 57,078 poin (0,98%) ke level 5.780,878. Indeks LQ45 turun 14,300 poin (1,54%) ke level 920,931

Membuka perdagangan Rabu, IHSG turun 52,606 poin (0,90%) ke level 5.785,510. Indeks LQ45 turun 13,283 poin (1,42%) ke level 922,087.

Pada pukul 09.15 waktu JATS, IHSG masih berada di zona negatif dengan penurunan 55,054 poin (0,95%) ke level 5.782,101. Indeks LQ45 turun 13,901 poin (1,39%) ke level 922,330. (red/dtk)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel