Pengrusakan Akibat Hubungan Nelayan dan Aparat tak Harmonis

Polsek dan kerusakannya ( foto: ist)

Cipasera - Penyerangan Polsek Bayah, Lebak, Banten oleh ratusan nelayan menimbul tanda tanya. Mengapa masyarakat begitu berani melawan Polisi? Betulkah itu hanya dipicu oleh penangkapan dua nelayan? 

Menurut AR, seorang nelayan warga Bayah, kemarahan nelayan Bayah tersebut akibat akumulasi hubungan polisi dan nelayan yang kurang harmonis. 

"Ya pokoknya kurang bagus. Saya tak mau bicara banyak. Pokoknya gitulah...." kata AR buru - buru menyudahi pembicaraan dengan media.  "Nelayan itu orang tak punya. Kalau terganggu terus pencahariannya, apapun dijalankan." 

Bagi. AR, bicara banyak --apalagi ngomongin aparat beresiko kurang baik. Jadi  sebaiknya menutup semua "rahasia" yang pernah terjadi. 

Seperti diketaui, sekira 350 orang Jadinya kalau menyerang Markas Polsek Bayah di Lebak, Banten. Peristiwa ini menyebabkan sejumlah fasilitas yang dimiliki Polri mengalami kerusakan.

"Mobil patroli dibakar. Kemudian peralatan kantor diacak-acak," kata Kapolres Lebak AKBP Dani Arianto seperti dikutip detik.com saat dimintai konfirmasi di Lebak, Banten, Sabtu (12/5/2018).

Dani juga mengatakan tak ada korban jiwa dalam penyerangan yang diduga dilakukan nelayan itu. Personel Polsek Bayah mengamankan diri di sekitar lokasi ketika peristiwa ini terjadi. 

Selain itu, kerusakan yang terjadi di antaranya kaca Markas Polsek yang pecah dan ada mobil patroli yang rusak.

Penyerangan ini diduga karena adanya penangkapan nelayan. Sebelum melakukan penyerangan, kurang-lebih 300 nelayan melakukan aksi di sekitar Mapolsek Bayah sekitar pukul 09.00 WIB.

"Penyebabnya masih simpang siur. Katanya ada nelayan yang ditangkap oleh Polsek. Kata Kapolseknya nggak mungkin penangkapan, karena itu warga mereka juga. Saya tanya Kasat, ada kegiatan nggak tadi malam, nggak ada. Saya tanya Polda nggak. Polair nggak ada. Jadi masih simpang siur," ujar Dani.

Dani juga , masih ada dua nelayan yang kabarnya ditangkap oleh kepolisian. Tapi hal ini masih dicari kebenarannya.

Ia mengatakan aksi di Mapolsek Bayah itu diikuti sekitar 340 nelayan. Mereka datang dari berbagai pesisir di selatan, seperti Binuangeun, Sukabumi, Wanasalam, dan Palabuhanratu.(red/dtk/t)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel