Ujung Kulon Dipromosikan Jadi Geopark

badak jawa
Cipasera - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)  di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten memiliki potensi besar untuk wisata alam. Untuk itu Kementrian Pariwisata ingin menjadikan TNUK sebagai Geopark Nasional.
 
Menurut Assisten Deputi  Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kemenpar RI, Alexander Reyaan, Geopark adalah menyatukan tiga potensi, geologi, biologi, budaya. Untuk menjadi Geopark Nasional perlu pembentukan badan pengelola yang mengawal Geopark agar berkembang
    
Alexander  mengatakan, pengembangan Geopark  yang ditawarkan Kemenpar untuk pengembangan wisata di Pandeglang karena Ujung Kulon merupakan warisan alam dunia. Jika ini dikelola dengan baik memberikan dampak positif bagi  masyarakat sekitar.
   
"Kami ditargetkan Kemenpar bahwa di tahun 2020 seluruh Geopark di Indonesia harus mememberikan kontribusi kunjungan wisatawan masing-masing 1,1 juta jiwa karena kalau kita kerja tidak ada target tidak akan ada motivasi," ujarnya.
   
Masih menurut Alexander, untuk menjadi Geopark tentu tidaklah mudah. Harus melalui tahapan dan ada persyaratan yang dilengkapi. Pertama yang dilakukan adalah pembentukan badan pengelola Geopark melalui surat keputusan (SK) bupati,  kedua  batas atau titik yang akan ditetapkan menjadi Geopark, dan ketiga  dokumen aktif atau "master plan".
   
"Sebaiknya yang menjadi ketua dalam percepatan ini dari asosiasi.  Yang paling sulit itu kesiapan masyarakat sekitar. Saya memang belum kesemua Geopark namun Pongkor bisa jadi contoh, sehingga masyarakat akan terjun langsung tetlibat dalam pengelolaan kawasan Geopark," jelasnya.
   
Geopark Ujung Kulon, kata dia, hanya menjadi pintu masuk saja, sebenarnya banyak yang bisa ditawarkan misalnya geo food, geo center, dan geo akademik, katanya.
   
Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyatakan dengan adanya dorongan dari Kemenpar membuatnya  semakin termotivasi untuk mendorong kemajuan wisata di Pandeglang.
   
"Betapa indahnya Pandeglang ini dengan beragam peotensi yang ada. Ini harus kita jaga dan dilindungi untuk anak cucu kita, kami selalu curhat ke Pak Menteri dan ini sangat cepat sekali responnya," katanya.
    
Menurut Bupati, jika akses  tidak dibuka, masyarakat luar khususnya wisatawan tidak dapat datang ke Pandeglang, dan mengetahui potensi yang ada.
   
"Saya ucapkan terima kasih, Pandeglang mendapat perhatian khusus dari Kemenpar, karena tanpa kebersamaan tidak mungkin Geopark ini dapat terwujud," ujarnya.(Ted/ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel