Dr Syahganda : Prabowo Menang di Jawa 51%


Kampanye Prabowo di Purwokerto bludak 

Cipasera - Hasil survei yang dirilis oleh Sabang-Merauke Institute (SMI) menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 Joko ‘Jokowi’ Widodo dan Ma’ruf Amin unggul 49,32 persen. Sementara pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mempunyai elektabilitas 42,71 persen. Sementara sebanyak 7,97 persen belum menentukan pilihan mereka.

Meski unggul secara elektabilitas, Prabowo justru diprediksi akan menang Pilpres 2019 ini, kok bisa?

1. Prabowo diprediksi menang 51 persen di Pulau Jawa

Wakil Direktur SMI Syahganda Nainggolan menjelaskan, terlepas dari hasil survei itu, ia memiliki dua penafsiran utama yang mungkin berpotensi terjadi.

Jokowi dipilih lebih dari 50 persen, dimana mereka yang belum menentukan pilihan akhirnya memilih Jokowi. Namun, setelah hampir lima tahun Jokowi berkuasa, Jokowi harus mampu menunjukkan sesuatu yang spektakuler dalam kebijakannya dan pemenuhan janji-janji politiknya di masa lalu.

“Mungkinkah sementara waktu tinggal 10 hari?” kata Syahganda di Cikini, Jakarta, Sabtu (6/4).

Prabowo akan unggul 51 persen di Pulau Jawa. Dengan asumsi yang terjadi di berbagai pertarungan antara petahana dan oposisi, mereka yang belum memilih adalah penolak Jokowi yang belum menjawab dengan dua alasan.

Pertama, malu memilih atau mendukung seseorang yang populis. Kedua, ketakutan diidentifikasi anti-pemerintah.

“Keyakinan atas dua pilihan di atas bagi orang politik, harus dilihat dari antusiasme rakyat dalam kampanye yang berlangsung. Di lapangan dari rangkaian kampanye yang sedang berlangsung, ternyata kampanye Jokowi sepi sedangkan kampanye Prabowo dihadiri lautan manusia. Artinya, kecenderungan Prabowo unggul 51 persen di Jawa lebih masuk akal,” jelas Syahganda.

2. Menang di pulau Jawa bisa jadi kemungkinan menang secara nasional

Hasil survei SMI ini dilakukan terhadap 600 responden khusus di pulau Jawa dengan enam provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, D.I Yogyakarta dan Banten. Margin error yang digunakan adalah 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Syahganda menyebut hasil survei di pulau Jawa ini dapat mencerminkan hasil Pilpres 2019 secara nasional.

“Karena biasanya yang menang di pulau Jawa akan menang juga di nasional,” sebutnya.

3. Berbagai alasan mendukung Jokowi dan Prabowo

Hasil survei itu juga menunjukkan alasan-alasan masyarakat memilih jagoan mereka, baik Jokowi maupun Prabowo.

Untuk yang memilih Jokowi didasarkan karena kerja keras nyata (47,32 persen), merakyat (29,46 persen), sederhana dan jujur (16,07 persen), dan pembangunan infrastruktur sangat massif (7,14 persen).

Sementara pemilih Prabowo memilihnya karena menginginkan perubahan (45,05 persen), tegas dan berwibawa (36,94 persen), kecewa dengan kondisi perekonomian hari ini (13,51 persen), serta Islami dan pilihan ulama (4,50 persen).

4. Pemilih Prabowo lebih konsisten sejak 2014Survei ini juga memperlihatkan pemilih Prabowo di Pilpres 2014 yang akan memilih Prabowo lagi di Pilpres 2019 sebesar 85,84 persen. Sementara mereka yang tetap memilih Jokowi pada 2014 dan 2019 ini sebesar 81,09 persen.

“Migrasi pemilih dari pemilih Jokowi ke Prabowo mencapai angka 13,45 persen, lebih besar dari migrasi pemilih Prabowo ke Jokowi yang mencapai angka 11,62 persen. Sementara pemilih Prabowo dan Jokowi di Pilpres 2014 yang belum memutuskan akan memilih siapa di Pilpres 2019 masing-masing sebesar 2,44 persen dan 5,45 persen,” papar Syahganda.(sumber: Idn Times.)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel