Ekspor Nonmigas Banten Alami Penurunan 9% Lebih



Cipasera- Nilai ekspor nonmigas Banten pada Februari 2019 mengalami penurunan 9,74 persen dibanding bulan sebelumnya, dari 945,72 juta dolar AS menjadi 853,62 juta dolar AS.

Penurunan ekspor nonmigas sebesar itu dikarenakan turunnya ekspor golongan barang primadona seperti alas kaki sebesar 53,04 juta dolar AS, dan tembaga sebesar 13,89 juta dolar AS, kata Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik(BPS) Banten, Bambang Widjonarko di Serang, Senin (8/4).

Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada Februari 2019 mencapai nilai 566,63 juta dolar AS, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar 286,99 juta dolar AS.

Ia mengatakan nilai ekspor nonmigas terbesar pada Februari 2019 berasal dari golongan barang alas kaki yaitu mencapai 168,88 juta dolar AS, disusul oleh plastik dan barang dari plastik serta bahan kimia organik dengan nilai ekspor masing-masing sebesar 75,01 juta dolar AS dan 68,58 juta dolar AS.

Empat dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Februari 2019 mengalami peningkatan nilai ekspor dibanding
bulan sebelumnya. Peningkatan nilai ekspor tertinggi berasal dari golongan benda-benda dari besi dan baja sebesar 14,21 juta
dolar AS. Sedangkan peningkatan terendah terjadi pada bahan kimia organik yang meningkat 0,76 juta dolar AS.

Sementara itu, penurunan tertinggi dan terendah terjadi pada golongan barang alas kaki serta plastik dan barang dari plastik dengan penurunan masing-masing sebesar 53,04 juta dolar AS dan 2,88 juta dolar AS, katanya.

Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari-Februari 2019 memberikan kontribusi 67,95 persen terhadap total ekspor nonmigas.

Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tersebut turun 0,22 persen atau sebesar 2,74 juta dolar AS dibanding ekspor nonmigas pada periode yang sama tahun lalu yang telah mencapai 1.225,36 juta dolar AS.

Enam dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas selama tahun 2018 mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada 2018. Penurunan tertinggi berasal dari tembaga yang turun 13,89 juta dolar AS (19,58 persen), dan terendah terjadi pada golongan mesin-mesin/pesawat mekanik dengan penurunan sebesar 0,83 juta dolar AS (0,97 persen).

Sebaliknya, peningkatan ekspor di antaranya terjadi pada golongan barang besi dan baja, mesin/peralatan listrik, karet dan barang dari karet, dan benda-benda dari besi dan baja dengan peningkatan masing-masing sebesar 0,14 juta dolar AS (66,80 persen), 0,34 juta dolar AS (0,41 persen), 7,74 juta dolar AS (10,52 persen), dan 21,89 juta dolar AS(109,53 persen).

Bila dibandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Januari dan Februari 2019, maka akan didapati sembilan golongan barang yang sama. Bahkan jika ditelusuri lebih jauh, sembilan golongan barang utama ekspor nonmigas ini sama, sekurang-kurangnya dalam sebelas bulan terakhir dengan pangsa ekspor nonmigas gabungan tidak pernah kurang
dari 64 persen.

Ia menyebutkan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Februari 2019 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor 150,11 juta dolar AS, disusul Tiongkok dan Jepang yakni sebesar 105,24 juta dolar AS dan 69,66 juta dolar AS. Sementara itu, untuk tujuan negara-negara ASEAN dan negara-negara Uni Eropa masing-masing 201,06 juta dolar AS dan 77,48 juta dolar AS.(ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel