Pabrik Beton Diduga Udara di Sebagian Tangsel Mengkhawatirkan


Ilustrasi : pabrik beton 
Cipasera - Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan Yepi Suherman memberikan perhatian atas kebersihan udara di Tangsel. Namun pihaknya belum mengetahui,  sudah seperti apa pencemaran lingkungan di wilayahnya. Dirinya menduga, penyebab  udara disebagian wilayah tak sehat itu  karena banyaknya  asap kendaraan.

Masih menurut Yepi, berdasarkan  penelitian yang pernah dilakukan intansinya tahun lalu,  keseluruhan kota Tangsel masih baik. Tapi cepatnya perkembangan kota, boleh jadi ada beberapa wilayah kondisi udaranya mengkhawatirkan karena industri batching plant ( pembuatan beton).

Seperti dikeluhkan sejumlah warga BSD Serpong,  udara di Kota Tangerang Selatan  Mengkhawatirkan dari pencemaran. Hal tersebut terlihat saat mereka   data  di website Air Visual yang dapat diakses publik.

Seperti  pada Rabu (14/8/2019), saat sejumlah media melihat website tersebut. Kondisi udara di Tangsel berada di tingkat waspada serta unhealthy atau tidak sehat. Hal itu terlihat dengan warna merah dan mendapat skor 160 Air Quality Index(AQI). Titik merah tersebut berada pada Griya Loka BSD dan Greencove BSD.

Metode Pengukuran Air Visual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5 alias pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI.

Konsentrasi PM 2,5 Tangsel jauh di atas ambang tersebut dengan torehan 162,9 mikrogram per meter kubik, jauh di atas Jakarta yang konsentrasi PM 2,5-nya mencapai 73,9 mikrogram per meter kubik. (Red/ihy-bn/*)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel