Menolak Vaksin Covid 19 dari Bill Gates. Ini Sebabnya.


 Oleh Dr dr Siti Fadilah Supari

Bill Gates kabarnya telah menyiapkan vaksinasi virus corona (Covid-19) sebanyak 7 milliar penghuni dunia. Bahkan sudah mulai akan dilakukan uji coba.

Yang lebih mengkhawatirkan untuk mencapai obsesinya, Bill Gates telah menjalin hubungan dengan pemerintah negara-negara seluruh dunia termasuk Indonesia  agar vaksinnya menjadi program resmi pemerintah. Maka bersama ini saya sampaikan kewaspadaan terhadap hal tersebut.

Untuk menghadapi wabah Corona di Indonesia, sebaiknya pemerintah tidak menggunakan vaksin yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan farmasi yang berkaitan dengan Bill Gates.

Karena ada beberapa hal yang harus menjadi concern  kita:

Satu, kapan dia (Bill Gates-red) mulai membuat vaksin?  Pembuatan vaksin memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Kalau Billgates sudah siap dengan vaksin Corona  sekarang,  kapan dia punya seed virusnya? Apa sebelum pandemic Corona? Apalagi pada tahun 2015 dia telah mengumumkan akan ada pandemik besar di 2020.

Dua, seed virus Corona  dari strain negara mana yang digunakan oleh Bill Gates  dan kawan-kawan untuk membuat vaksin? Menurut para ahli di dunia  virus corona  sampai sekarang masih terus berubah-ubah, bermutasi terus dan kabarnya  sekarang  menjadi 3 clade bahkan  ada yang  mengatakan telah menjadi 6 clade. Maka seed virus yang mana yang dijadikan vaksin  oleh Billgates? Sampai sekarang tidak jelas

Tiga, vaksin  Billgates akan dipasang microchip.  Konon digunakan untuk memantau  orang yang  diberi vaksin tersebut. Sedangkan kita tidak tahu dampak negatif apa dari microchip tersebut terhadap tubuh kita dalam jangka panjang? Apa betul microchip itu hanya untuk tanda seperti yang dia katakan?  Tidak ada bukti sama sekali.  Kita wajib waspada karena Bill Gates mempunyai proyek ambisius yaitu depopulasi demi mengatur populasi sedunia.

Empat, pertanyaan yang menggelitik muncul.  Kalau Bill Gates sudah mulai membuat vaksin saat ini, apakah dia telah memiliki virus Corona sebelum pandemi terjadi?

Maka tidak heran bila  beberapa peneliti dunia mengatakan  bahwa pandemi Corona saat ini tidak natural.

Menurut saya, Indonesia saat ini tidak perlu vaksin  Corona karena virusnya sangat labil. Dan kita tidak punya data yang valid mana orang yang positif corona dan negatif.

Demi ketahanan nasional kita,  andaikan kita pada suatu saat memerlukan vaksin (ada syarat  tertentu),–   (maka-red) kita harus mampu membuat vaksin mandiri dengan strain kita sendiri, dengan keamanan yang bisa kita percaya tidak ditumpangi kepentingan politik bangsa lain.  Saatnya kita mandiri dalam melindungi rakyat kita. Ingat kesehatan adalah kunci utama  Ketahanan Nasional

Vaksinasi dan Microchip Bill Gates
Sebelumnya, dikabarkan sebuah vaksin anti-corona akan diuji coba secara klinis setelah mendapat restu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Vaksin itu diajukan oleh perusahaan bio teknologi yang berbasis di Pennsylvania, AS bernama Inovio Pharmaceuticals.

Pengembangan vaksin ini, turut disokong oleh pendiri Microsoft, Bill Gates, beserta sang istri, Melinda Gates melalui yayasan Bill and Melinda Gates Foundation. Hal ini disiarkan dalam https://tekno.kompas.com/read/2020/04/08/16030077/vaksin-anti-corona-yang-didanai-bill-gates-siap-diuji-coba

Sambil melakukan vaksinasi Bill Gates akan memasang microchip ke dalam tubuh orang yang divaksinasi. Hal ini seperi yang diberitakan di dalam https://nypost.com/2020/04/13/roger-stone-bill-gates-may-have-created-coronavirus-to-microchip-people/

Padahal beberapa penemuan terakhir menunjukkan bahwa virus Corona tidak stabil dan sudah berkali-kali terjadi mutasi, seperti diberitakan didalam https://nypost.com/2020/04/14/newly-found-coronavirus-mutation-could-threaten-vaccine-race-study-says/

Beberapa tahun sebelumnya, dalam beberapa kali pertemuan Bill Gates sudah sering menyampaikan rencananya untuk melakukan depopulasi untuk mengontrol penduduk dunia dengan menggunakan vaksinasi, seperti yang terekam dalam akun youtube https://www.youtube.com/watch?v=iMl0ty6evhU.

Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JPK, Mantan Menteri Kesehatan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel