Hotel S Ciputat Didemo, Ditemukan Dua Remaja Bukan Muhrim. Warga Juga Segel Portal Parkir

Saat unjuk rasa warga di depan hotel 

 Cipasera - Ratusan warga pertokoan Mega Mal, Jalan Ir Juanda, Ciputat, Tangsel menggeruduk Hotel Shakti In untuk ditutup. Warga protes lantaran hotel yang terletak di area pertokoan tersebut diduga sering untuk mesum.

"Kami minta hotel ini ditutup. Kami tak mau komplek ini dijadikan tempat mesum," kata Wowo salah satu warga yang ikut demo, Jumat 29/11/2024.

Saat warga menggeruduk hotel tersebut untuk menyegel, sejumlah polisi menghadang para pengunjuk rasa. Mereka melarang tapi setelah negosiasi alot, akhirnya 3 orang perwakilan warga diboleh masuk untuk menyampaikan tuntutan.

Di dalam hotel, perwakilan warga menemukan pasangan remaja bukan muhrim. Mereka check in berdua, yang cowok mengaku Mahasiswa Universitas BN. Dia mengaku, saat masuk hotel berdua dan diperbolehkan oleh petugas hotel  untuk check  in. 

Hendra, perwakilan dari Hotel Shakti  In mengatakan, bahwa hotel memiliki izin operasional. "Setahu saya hotel ini ada izinnya. Kita memiliki beberapa, Shakti hotel ada juga di Bandung. Ada izin. Disini tentu ada tapi saya bukan owner, tak bisa menunjukan izinnya," kata Hendra. 

Kadis Pariwisata Tangsel Heru Sudarmanto saat diminta keterangan  izin operasional lewat Whatsap, tidak menjawab hingga berita ini diturunkan. 

Sementara, sebelum mendemo hotel, para pengunjuk rasa juga mendemo soal lahan parkir  PT SAS. Pasalnya jalan komplek itu fasum, milik warga. "Fasum itu disewakan oleh oknum yang tidak punya kewenangan," kata M. Insan, Korlap pengunjuk rasa. "Yang bikin kesal warga, semua kendaraan yang masuk meskipun warga dikenakan tarif." 

Menurut Insan, parkiran itu mengganggu para pemilik usaha. Sebab selain memungut kendaraan warga dan karyawanonya, ojek online pun dipungut meski sebentar stay.

"Akibat pengutan tersebut, omzet merosot. Ojek enggan mau ambil barang ke dalam pertokoan," tambah Insan. Dan itu sudah berlangsung sejak tahun 2000. 

Dalam demo, warga sempat menyegel pos portal parkir. Pengunjuk rasa bubar jelang maghrib. (Red/t)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel