Baduy Dalam Meski "Kawalu" Tapi Tamu Khusus Masih Boleh Masuk


Sebagian warga Baduy ( Foto: Ist)
Cipasera - Hingga  Mei tahun ini, destinasi Baduy agaknya harus berhenti untuk sementara. Sebab warga baduy memasuki Kawalu. Yaitu hari pengorbanan, puasa dan bersih desa, yang dimulai 5 Februari 2019

Pada masa Kawalu yang berlangsung sekitar tiga bulan, perkampungan adat Baduy, khususnya Baduy Dalam akan menolak orang luar masuk, termasuk melarang  kunjungan wisatawan.

Kepala Desa Kanekes, Saija dalam surat pemberitahuan No. 145/13-Ds.Kan-II/2019, tertanggal 04 Februari 2019 menyatakan,  terhitung sejak  5 Februari hingga 5 Mei 2019 Baduy Dalam ditutup untuk pengunjung wisata saba budaya untuk tujuan Kamoung Cibeo, Cikertawan, dan Cikeusik (Baduy Dalam), selama bulan Kawalu ( bulan larangan.)

Pada surat yang didasarkan pada keputusan Tangtu Tilu Jaro Tujuh itu, dinyatakan pula adanya pengecualian bagi pengunjung khusus namun dengan batasan jumlah. Untuk tamu pemerintah dibatasi paling banyak 10 orang, tamu pribadi atau ziarah maksimal lima orang. Sedangkan untuk tamu rombongan hanya diizinkan berkunjung hingga batas wilayah Baduy luar.

”Ritual adat Kawalu sudah ada sejak ratusan tahun lalu, dan kami berkewajiban untuk menjaga dan mempertahankannya sesuai amanah leluhur. Larangan itu juga tertutup bagi wisatawan,” kata Jaro Saija seperti dikutip Kabar Banten,18/2/2019

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Banten Imam Rismahayadin mengatakan, penutupan kawasan Baduy Dalam untuk wisatawan tidak akan terlalu berpengaruh pada jumlah kunjungan wisata di Lebak, termasuk kunjungan wisatawan ke kampung Baduy.

”Penutupan wilayah Baduy Dalam saat Kawalu merupakan agenda rutin tahunan, sejalan dengan adat dan kepercayaan masyarakat adat Baduy yang terus mereka jaga. Namun berdasarkan data yang kami miliki, jumlah pengunjung ke Kampung Baduy tak berkurang meskipun saat kawalu, meskipun mereka tahu ada larangan itu. Mereka tetap bisa menikmati pengalaman budaya dengan hanya mengunjungi Baduy Luar,” kata Imam Rismahayadin.

Imam menambahkan, tidak seluruh wisatawan yang berkunjung ke Baduy melanjutkan perjalanan atau berkeinginan menginap di wilayah Baduy Dalam. Ada sebagian wisatawan ke Baduy cukup puas dengan berwisata di Baduy Luar dan membeli berbagai cendramata khas Baduy yang memang hanya dijajakan di wilayah Baduy Luar. (Red/ts/KB)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel