Kisah Mistik Di Dekat Mall Living Word Serpong




Pohon dan suasana mistik. (Foto:Ist)

Kematian yang dialami Eddy Okadi Chandra akibat lompat dari lantai 8 Mall Living Word (MLW) Serpong beberapa hari lalu menjadi perbincangan ramai di masyarakat, khususnya yang tinggal di kampung kelurahan Pakulonan, Serpong Utara,   (di luar komplek) perumahan.

Mengapa? Masyarakat menduga ada unsur mistis atau misteri yang menyelimuti. Pasalnya, Eddy bukan satusatunya korban bunuh diri disitu. Tiga bulan sebelumnya,   seorang pria bernama Teguh Prasetya (28)  Sabtu  (16/4/2016).tewas   terjatuh dari parkiran, juga dari  lantai 8  MLW. Teguh Prasetya adalah  mahasiswa, warga Ciledug Indah Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.

Ane mah percaya, tuh mal emang angker. Dulunya bekas kuburan. Tak heran kalau makan korban. Hanya tiga bulan, dua orang bunuh diri disitu. Dari lantai yg sama dan jam yg sama. Pastinye ade mistiknye…mosok bisa berulang,” kata tukang ojek yang  mengaku bernama  Naim, yang tinggal di Pakulonan dekat mall tersebut kepada www.cipasera.com.

Bang Naim yang suka mangkal ngojek tak jauh dari MLW tersebut lantas bercerita, dahulu area MLW dan sekitarnya sebelum dijadikan pertokoan, perumahan dan mall merupakan kebun yang banyak ditumbuhi pohon –pohon besar. Suasananya kayak hutan. Lantas dari bunderan ada jalan kecil  kearah Jelumpang.

Seingat Bang Naim, di pinggir jalan kecil  di area MLW  ada makam yang banyak diziarahi warga Pakulonan. Makam tersebut dikenal angker. Konon ada penunggunya, sosok hitam menuntun harimau. Tak heran kalau sudah jam jelang mahgrib tak ada yang berani lewat di situ.

“Ya ane dengernye ceritanye begitu, waktu dulu ane masih kecil. Babe ane bilang jangan lewat situ jelang mahgrib, bisa ilang. Benar dan tidaknya, walahualam…tapi emang dulu jarang yang berani,” tegas Naim.        
Ada cerita yang masih diingat Bang Naim sekitar tahun tujuhpuluhan, ketika dia masih duduk di kelas lima. Ada anak berumur sembilan tahun hilang di  jalan kecil  dekat bunderan Alam Sutera tak jauh dari MLW. 
Penduduk pun geger. Semua warga keluar mencari anak kecil tersebut sambil memukul –mukul alat –alat dapur seperti panic dan lain lain. Setelah dua jam dicari, sekitar pukul 20.30  anak tersebut ditemukan nyangsang di pohon sawo tak jauh dari area yang kini berdiri bangunan MLW.

“Kate orang –orang, bocah itu diculik penunggu makam yang ada di situ,” kata Bang Naim sambil tersenyum. Makam siapakah yang ada disitu? Naim tak bisa menjelaskan. “Wah ane ga tau siape yang dimakamkan disitu. Coba tanya sama sesepuh Pakulonan, mungkin mereka tahu.”    

Lepas dari  cerita mistis  yang ada di daerah Alam Sutera, yang pasti  siapapun yang ada di MLW bila ada pengunjung yang punya gelagat aneh,  sebaiknya jangan dibiarkan. Ini untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan, misalnya lompat bunuh diri seperti yang dialami Eddy  warga Cluster Sutra Flamboyan No 1/32A, RT 003 RW 011, Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara dan Teguh  Prasetya, penduduk Karang Tengah. Semoga. (TS)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel