Gemar Memberi Ternyata Menyehatkan
Sabtu, 23 Juni 2018
Edit
Setiap jalan kaki pagi saya menyaksikan seorang ibu bersepeda keliling kompleks menjinjing kantong plastik berisi pakan kucing dan anjing. Dia mendekati setiap kucing dan anjing liar yang ditemuinya di sepanjang jalan yang dilaluinya, dan memberinya makan. Acara begini, setahu saya dilakukannya setiap pagi.
Saya membayangkan, betapa hebatnya orang ini dalam hal memberi. Kepada hewan yang tak jelas, tak tahu asal usulnya saja dia begitu menaruh belas kasihan. Apalagi terhadap manusia, terhadap keluarga, terhadap orangtua. Bagaimana bisa tercipta orang yang seperti ini. Sikap kesukaaan memberi.
Saya berani pastikan yang dilakukannya itu pasti tanpa pamrih. Hanya dorongan belas kasihan, dan karenanya hadiah yang diterimanya saya kira kepuasan belaka. Kepuasan batin sudah bisa memberi. Filosofi ihwal kemuliaan hidup mengatakan, harusnya pihak yang memberi berterima kasih kepada yang diberi, oleh karena dengan bisa memberi, dia mendapat kesempatan, mendapatkan peluang berbuat kebaikan.
Sikap suka memberi saya kira diciptakan, diasah, dicerdaskan sejak masa kanak-kanak. Menyayangi, menaruh belas kasihan, berpikir untuk orang lain, melatih anak berempati. Rumah dan sekolah mendidik anak untuk berkarakter sebagai pemberi.