Pembangunan Gelanggang Budaya Tangsel Dipertanyakan

Bangunan Gelanggang Budaya seperti mangkrak

Masyarakat mempertanyakan pembangunan sarana pertunjukan Gelanggang Budaya, Kota Tangsel yang hingga kini  tak kunjung dikerjakan kembali. Bahkan, proyek ini terkesan mangkrak. Di lokasi tampak  batu –batu dan material bangunan berserakan terkena hujan. 

     
 “Sungguh sayang, rencana bagus dan memakan biaya besar  tapi pelaksanaannya ngaco,” kata Hermansyah, dosen arsitektur sekaligus seniman  kepada Cipasera.com .  Herman yang kebetulan sedang study dan memantau  sarana budaya  tersebut  menambahkan,  “Kelihatannya pembangunannya berhenti karena kehabisan dana.”
    
Rupanya spekulasi Hermansyah meleset.  Menurut  informasi yang berhasil dikumpulkan cipasera.com, pembangunan Gelanggang Budaya Tangsel  memang dihentikan sementara dan tidak kekurangan dana. Proyek  dihentikan karena menunggu tambahan dana cair dari APBD 2016. Kabarnya akan dikerjakan kembali Juni ini dengan tambahan biaya sekitar Rp 6 miliar.
     
"Tapi soalnya bukan dilanjutkan atau tidak. Proyek ini menimbulkan pertanyaan negative,” kata Wijaya, aktivis LSM Pelaporan Publik Tangsel. Mengapa? Proyek ini tahun 2015 dibiayai Rp 7,15 miliar tapi  yang dihasilkan Cuma lantai berundak berbentuk 2/3 lingkaran seluas sekitar 400 meter dan mushola dari bambu –bambu.
     
“Kalau mau jujur, biaya Rp 7,15 miliar untuk bikin bangunan seperti itu kalau dikerjakan dengan baik sudah selesai dan tak perlu tambahan dana lagi,” kata Wijaya. 
      
Dendy P, Kepala Dinas Tata Kota dan Pemukiman Tangsel saat dikonfirmasi di kantornya (18/3) taka da ditempat. “Bapak tidak ada lagi keluar kantor,” kata Satpam. (Tm)   

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel