Ternyata, Pembebas 10 Sandera Itu Orangnya Prabowo
Senin, 02 Mei 2016
Edit
Banyak orang angkat topi dengan keberhasilan pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Sebab, karakter kelompok Abu Sayyaf biasanya lugas. Sandera
yang ada digenggamanya tak mungkin lolos tanpa tebusan. Dan biasanya juga tak bertele –tele, tanpa tebusan
dalam waktu singkat sandera segera dieksekusi.
Tapi kali ini berbeda. Abu Sayyaf tampaknya melunak. Ini berkat sosok Kivlan Zen, yang sangat
dikenal oleh kelompok garis keras di Filipina Selatan. Kivlan adalah salah satu tokoh militer Indonesia yang
bersahabat dengan Nur Misuari, pemimpin kharismatik Moro. Persahabatan itu
dirajut ketika ia menjadi Pasukan Perdamaian di Filipina Selatan.
Menurut Kivlan Zen, ketika ia dilibatkan untuk pembebasan 10
WNI, ia segera melakukan kontak dengan
sejumlah koleganya di Filipina. Dan ia mendapat uluran tangan banyak pihak.
"Kita dapat bantuan dari Gubernur Sulu
Toto Tan. Sungguh mereka sangat ramah," ujar Kivlan kepada wartawan, Minggu (1/5/2016).
10 Sandera Saat Dijamu Gubernur Sulu |
Bantuan dari Toto Tan sungguh luar biasa. Dialah yang menfasilitasi negoisasi
dengan orang-orangnya Abu Sayyaf. Toto selain Gubernur, dia adalah
keponakan dari pimpinan The Moro National Liberation Front (MNLF) Nur Misuari.
Kivlan mengaku berteman dengan Nur Misuari saat dirinya bertugas di pasukan
Perdamaian Filipina Selatan tahun 1995-1996. Mungkin karena Kivlan teman karib dengan
pamannya, ia membantu all out.
Adapun kisah persahabatannya Kivlan dan Nur Misuari dimulai ketika mantan Kepala Staf Kostrad ini pernah bertemu di Filipina dan sejak saat itu keduanya menjadi teman. "Jadi Nur Misuari terlibat (pembebasan). Dia adalah teman saya," kata Kivlan yang memiliki pengalaman tempur berjibun.
Lewat Nur Misuari, Kivlan berhasil melakukan kontak dengan kelompok Abu Sayyaf dan menjalin komunikasi intens. "Ada banyak yang membantu kita di Filipina," terangnya.
Kivlan yang pernah jadi petinggi Tim Pemenangan Prabowo dalam Pilpres lalu, secara tegas mengatakan, pembebasan 10 WNI tidak melibatkan uang tebusan. Bahkan uang tebusan yang disiapkan perusahaan tempat 10 WNI bekerja tidak dipergunakan.
Adapun kisah persahabatannya Kivlan dan Nur Misuari dimulai ketika mantan Kepala Staf Kostrad ini pernah bertemu di Filipina dan sejak saat itu keduanya menjadi teman. "Jadi Nur Misuari terlibat (pembebasan). Dia adalah teman saya," kata Kivlan yang memiliki pengalaman tempur berjibun.
Lewat Nur Misuari, Kivlan berhasil melakukan kontak dengan kelompok Abu Sayyaf dan menjalin komunikasi intens. "Ada banyak yang membantu kita di Filipina," terangnya.
Kivlan yang pernah jadi petinggi Tim Pemenangan Prabowo dalam Pilpres lalu, secara tegas mengatakan, pembebasan 10 WNI tidak melibatkan uang tebusan. Bahkan uang tebusan yang disiapkan perusahaan tempat 10 WNI bekerja tidak dipergunakan.
Kabarnya,
saat Kivlan ditanya wartawan, mengapa
mau menerima jadi tim pembebas sandera oleh pemerintahan Jokowi? Kivlan hanya
tersenyum. Mungkin dalam hati berkata, kemanusiaan adalah diatas segalanya. (T/S/dtk).