Cerita Penggali Kubur MA Yang Dibakar, Saat Autopsi
Kamis, 10 Agustus 2017
Edit
Kuburan MA saat autopsi (foto: ist) |
Cipasera.com- Ada yang aneh saat polisi membongkar makam MA, tertuduh pencuri amplifier Musala Al-Hidayah, Bekasi yang tewas diamuk dan dibakar massa, Rabu (9/8)
Hal itu diceritakan penggali makam TPU Kedondong, Ahmad yang juga ikut menggali makam MA.
Menurut Ahmad, saat MA dikuburkan dirinya yang menggali kuburnya. Demikian saat polisi otopsi, "Kebetulan saya juga yang menggali makamnya," kata Ahmad. Saat dibongkar, jenazah MA dibungkus kantong Mayat berbahan plastik. Waktu jenasah diangkat, plastiknya dibuka untuk autopsi.
Autopsi dilakukan polisi untuk mengetahui penyebab pasti kematian MA. Proses pembongkaran dan autopsi jenazah dilakukan tim forensik Rumah Sakit. Tim forensik terdiri atas dokter bedah mayat dan penyidik, selama satu jam dan tertutup.
Selesai autopsi polisi pun menutup kembali makam tersebut dan menandai dengan police line.
Saat kantong jenasah MA dibuka, Ahmad mengaku tidak lihat wajah MA. Namun dia bisa merasakan ada bagian tubuh jenazah telah hancur.
Selama autopsi, Ahmad tidak diperbolehkan melihat oleh tim forensik. Ketika dikubur kembali, jenazah dipakaikan kain kafan yang baru.
Ahmad mengaku melihat proses pemakaman MA yang berjalan tanpa hambatan. Dia juga merasakan ada satu keanehan yang dialaminya ketika menggali makam pertama kali.
"Ini ada bedanya, tanah itu harusnya udah ada mayatnya, ada yang dikubur lima tahun lalu. Tapi, pas saya gali, mulus dan kosong," ujar Ahmad seperti dikutip detik.con.
Ahmad menjelaskan, MA dikubur di atas makam orang. Namun jenazah yang sebelumnya telah dikubur tidak menyisakan tulang belulang.
Ahmad menggali dalamnya 1,5 meter. Harusnya ketemu tulang jenasah terdahulu. "Tapi ini kenapa bisa kosong. Ya, menurutku, itu aneh," kata Ahmadun. (Red/ts)