Dinas Koperasi Dikritik Pengurus Koperasi Tangsel Soal Pembinaan

Salah satu koperasi aktif.

Cipasera.com - Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel dinilai oleh sejumlah koperasi, tak memiliki visi yang jelas dalam membina koperasi. Akibatnya, ada koperasi yang seharusnya mendapat pembinaan teknis justru tak disentuh, sementara yang sudah dalam kategori "baik" malah terus dapat bimbingan.

"Tiap tahun yang dapat bimtek,  koperasi yang itu -itu saja. Seperti langganan. Harusnya kan cara pembinaannya tak seperti itu. Semua harus dapat giliran," kata Fitri, salah satu pengurus koperasi SHJ. "Harusnya ada kriteria koperasi yang harus ikut bimtek."

Tak hanya itu, Fitri juga menilai, saat Dinkop dipimpin Marwan Sarnudin, kunjungan petugas Dinkop dan UKM ke pelaku koperasi  sangat intensif. Jadi kalau ada mismanagement bisa cepat diatasi. "Sekarang jarang ada kunjungan. Konsultasi di kecamatan juga sepi petugas. Apa karena tak ada kepala dinasnya?" kata Fitri.

Sekdis Dinkop dan UKM Tangsel dr Dahlia Nadeak saat dihubungi cipasera.com mengatakan, semua pembinaan koperasi sudah dilakukan sesuai rencana kerja. "Bimbingan dilakukan secara berkala. Dan sangat intensif. Cuma mungkin belum sempurna. Tapi sudah sesuai renja," kata Dahlia, "Apalagi Tangsel punya rencana tahun 2018 Tangsel menjadi kota koperasi."

Menurut Dahlia, koperasi di Tangsel yang aktif ada 380 koperasi. Sementara yang tidak aktif jumlahnya ratusan juga. "Jumlah pastinya saya tak hapal. Kategori tidak aktif itu ada beberapa, diantaranya izinnya mati, sedang dalam proses hukum atau dlm situasi status quo,"pungkas Dahlia. (Ts)







Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel