Airin Rachmi Dhiany: Kartini Modern, Menginpirasi dan Berkontribusi Pembangunan
Sabtu, 21 April 2018
Edit
Airin : Menginpirasi |
Cipasera - Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini. Berbagai perayaan dan diskusi diselenggarakan untuk mengenali perjuangan dan pemikiran istri Bupati Rembang yang lahir pada 1879 ini. Ia memang perempuan cerdas dan fenomenal, yang salah satu perjuangannya adalah kesetaraan perempuan dalam pendidikan dan sosial.
Menurut pandangan Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, dalam sambutannya memperingati hari Kartini 2018, sosok Kartini memiliki pancaran semangat perempuan pribumi Indonesia yang mandiri. Karenan itu sosoknya Kartini tak pernah lekang oleh waktu, “Beliau selalu menjadi inspirasi Indonesia,” kata peraih Putri Indonesia Favorit 1996 ini.
Untuk itu dalam memaknai
hari Kartini, perempuan Indonesia mesti mampu menggali potensi dan kemampuan diri, tanpa
harus melupakan kedudukannya sebagai seorang ibu dan istri.
Penerima Penghargaan
Anugerah Perempuan Indonesia 2013 kategori pemerintah ini lebih jauh mengatakan, perempuan saat ini sudah
leluasa berkiprah di berbagai bidang, terbuka kesempatan untuk berbuat. Dari sanalah
perempuan menggali potensi diri.
Kartini di zaman modern adalah mereka yang memiliki komitmen tinggi sebagai ibu rumah tangga sebagaimana kodratnya, namun mereka juga berhasil memberikan kontribusi yang patut diperhitungkan bagi pembangunan daerahnya.
“Tanpa melupakan kodratnya, kita sebagai perempuan Indonesia bisa berkiprah dan mengisi proses pembangunan kapanpun, dimanapun dan sebagai apapun ,” kata perempuan alumni Unpad Bandung ini.
Kartini di zaman modern adalah mereka yang memiliki komitmen tinggi sebagai ibu rumah tangga sebagaimana kodratnya, namun mereka juga berhasil memberikan kontribusi yang patut diperhitungkan bagi pembangunan daerahnya.
“Tanpa melupakan kodratnya, kita sebagai perempuan Indonesia bisa berkiprah dan mengisi proses pembangunan kapanpun, dimanapun dan sebagai apapun ,” kata perempuan alumni Unpad Bandung ini.
Dalam aspek kepemimpinan, tidak dipungkiri lagi bahwa kaum perempuan saat ini memiliki kesempatan yang lebih baik dalam
memainkan peran sebagai pemimpin, dibandingkan pada era sebelumnya.
Sudah bukan hal aneh jika
kita melihat perempuan menjadi pimpinan pemerintahan di pusat, provinsi dan
kabupaten/kota, pimpinan perusahaan, direktur, manajer pengusaha atau
posisi penting lainnya. Hampir seluruh posisi maupun profesi yang sebelumnya
didominasi oleh kaum laki-laki, pada era sekarang ini bisa diisi oleh kaum
perempuan.
Pada aspek pembangunan kesetaraan gender, kondisi yang ingin dibangun i adalah sebuah kondisi yang memosisikan kaum perempuan memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang setara dengan kaum laki-laki untuk berperan aktif dalam pembangunan. Prinsip kesetaraan atau ramah gender mengamanatkan adanya perlakuan yang seimbang antara kaum perempuan dan kaum laki-laki. Diharapkan, ke depan, sudah tidak ada lagi pembedaan-pembedaan atau diskriminasi.
Upaya untuk mewujudkan apa yang tertuang dalam pemikiran ini, merupakan tantangan bagi kita semua, baik bagi kaum perempuan maupun laki-laki. Perlu difahami, memberikan kesempatan, hak dan kewajiban setara kepada kaum perempuan, tidak berarti untuk menjadikannya sebagai pesaing laki-laki, menggantikan peran laki-laki atau mengalahkan laki-laki. Melainkan memiliki makna, memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, memberi peluang untuk ikut berpartisipasi aktif dalam segala hal dan menjadikannya mitra sejajar yang saling mengisi, melengkapi dan menghargai .
Pada aspek pembangunan kesetaraan gender, kondisi yang ingin dibangun i adalah sebuah kondisi yang memosisikan kaum perempuan memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang setara dengan kaum laki-laki untuk berperan aktif dalam pembangunan. Prinsip kesetaraan atau ramah gender mengamanatkan adanya perlakuan yang seimbang antara kaum perempuan dan kaum laki-laki. Diharapkan, ke depan, sudah tidak ada lagi pembedaan-pembedaan atau diskriminasi.
Upaya untuk mewujudkan apa yang tertuang dalam pemikiran ini, merupakan tantangan bagi kita semua, baik bagi kaum perempuan maupun laki-laki. Perlu difahami, memberikan kesempatan, hak dan kewajiban setara kepada kaum perempuan, tidak berarti untuk menjadikannya sebagai pesaing laki-laki, menggantikan peran laki-laki atau mengalahkan laki-laki. Melainkan memiliki makna, memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, memberi peluang untuk ikut berpartisipasi aktif dalam segala hal dan menjadikannya mitra sejajar yang saling mengisi, melengkapi dan menghargai .
Selamat memperingati
hari Kartini. Mari jadikan ibu Kartini
sebagai inspirasi membangun negeri.(Red/Hms)