Kontroversi Rekomendasi 200 Mubalig. Ustaz Somad Tak Terdaftar

Ustaz Somad
Cipasera - Masyarakat kini sedang heboh oleh rekomendasi Kementrian Agama RI yang tidak memasukan Ustaz Abdul Somad dan Adi Hidayat dalam daftar ustaz. 

Heboh tersebut mempertanyakan keanehan daftar rekomendasi ustaz yang berjumlah 200 itu. Sebab dinilai tidak kredibel sehingga menimbulkan duga sangka.

"Bagaimana mungkin, Ustaz Somad tak masuk daftar. Dia lulusan universitas ternama, Al Azhar. Dosen juga di UIN Riau, kok tak terdaftar. Itu namanya ada udang dibalik 'peyek'," seloroh Umar, warga Pondok Aren, Tangsel. "Yang bertugas menyeleksi error kali ya?."

Tak cuma warga biasa. Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Edy A. Effendi  juga merasa geli soal rekomendasi itu. Alhasil ia pun menulis di akun FB-nya:

Tak Ada Ustaz Somad dan Adi Hidayat di Daftar Rekomendasi Kemenag. Met berbuka, semoga Menag @lukmansaifuddin dan pejabat @Kemenag_RI terbuka mata hatinya. 

Ust Adi Hidayat itu alumni UIN Jakarta, Jurusan Dirasat Islamiyyah. Lulus DI minimal harus hafal 8 juz.

UAS juga reputasinya jelas. Alasan Menag @lukmansaifuddin ulama yang masuk rekomendasi Kemenag harus punya tiga hal; reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi. Apakah UAS dan Adi Hidayat tak memenuhi tiga kriteria itu? Halllaaaahhhh #HalaMadrid


Harus diakui, tak dimasukannya ustaz Somad dan Adi Hidayat memang kontroversial. Namun Menag Lukmanul Hakim mengatakan, daftar tersebut baru tahap awal yang jumlahnya 200 mubalig. 

"Para mubaligh yang belum masuk dalam daftar ini, bukan berarti tidak memenuhi tiga kriteria tersebut. Artinya, data ini bersifat dinamis dan akan kami update secara resmi," ucap Lukman.

Seperti kita ketahui, Kementerian Agama (Kemenag) merekomendasikan 200 mubaligh yang bisa menjadi rujukan di bulan Ramadhan ini. Namun, dari 200 nama itu, tidak ada nama ustaz yang tengah populer saat ini, Abdul Somad dan Adi Hidayat
Dalam daftar yang dirilis oleh Kemenag lewat lamannya, kemenag.go.id, tercantum nama dan pendidikan akhir yang ditempuh para penceramah. Diterangkan pula kompetensi penguasaan bahasa para mubaligh yang sebagian besar menguasai bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Dari 200 nama mubaligh itu, ada nama-nama yang sering kita lihat muncul di layar televisi seperti Abdullah Gymnastiar, Alwi Shihab, dan Didin Hafidhuddin. Ustaz yang selama ini aktif di media sosial, seperti Ahmad Musthofa Bisri pun masuk dalam daftar rekomendasi Kemenag.
Daftar 200 rekomendasi mubalig ini dilatari seringnya Kemenag menerima banyak pertanyaan dari masyarakat terkait nama mubaligh yang bisa mengisi kegiatan keagamaan mereka.(red/t/Rep)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel