Dirhub Berencana Saat Mudik 2019, Dermaga 7 Pelabuhan Merak Untuk Sepeda Motor
Sabtu, 04 Mei 2019
Edit
Pelabuhan Merak saat mudik tahun lalu |
Cipasera - Untuk mengatasi kepadatan penumpang bus, kendaraan pribadi roda empat dan dua di Pelabuhan Merak Banten pada arus mudik Juni 2019, Kementerian Perhubungan menawarkan sejumlah solusi.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi dalam keterangan resminya, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Dan rapat itu digelar di kantor PT ASDP Indonesia Ferry Merak Banten, Jumat malam, 3 Mei 2019.
Dan pihaknya akan mencoba mengubah pola pergerakan masyarakat yang akan menyeberang dari pelabuhan Merak Banten menuju Bakauheni Lampung.
"Kita akan mendorong masyarakat untuk menyeberang pada siang hari, karena masih ada pola masyarakat di tahun 2017 dan 2018, masyarakat menyeberang antara jam 00.00 sampai 04.00," ungkapnya.
Untuk itu, pemerintah akan mencoba mengimbau dan mendorong masyarakat, baik itu penumpang bus, pengendara sepeda motor dan mobil pribadi, agar menyeberang pada siang hari, sehingga tidak terjadi penumpukan di malam hari.
"Kita akan mencoba mengubah mindset masyarakat, supaya siang hari itu mereka sudah menyeberang," tambah Budi
Tak hanya itu, dalam rapat, sejumlah masukan dari pihak-pihak terkait juga ditampung untuk dijadikan dasar pemerintah merumuskan kebijakan.
Pertama, pihaknya akan mengimbau untuk pola ganjil genap bagi kendaraan yang akan menyeberang. Misalnya pukul 00.00 ke atas bagi kendaraan roda dua dan empat yang memiliki pelat nomor ganjil, selain itu yang pelat nomor genap pukul 00.00 ke bawah.
Selanjutnya, yang kedua dengan pola memberikan discount tarif. Misalnya untuk penumpang yang menyeberang siang hari akan diberikan discount pengurangan harga tiket, tetapi untuk yang menyeberang malam hari tarifnya normal.
"Tujuannya untuk mendorong masyarakat menyeberang pada siang hari," kata Budi.
Sedangkan pada penyelenggaraan angkutan Lebaran 2019, terdapat alih fungsi yang awalnya Dermaga 6 Merak diperuntukkan untuk penyeberangan sepeda motor berubah menjadi dermaga eksekutif atau premium, serta untuk penyeberangan sepeda motor sendiri dialihkan ke dermaga 7.
"Jadi, ini pemasangan tenda dan kipas angin akan lebih panjang lagi (jaraknya), dan sepanjang itu sekitar 500 meter kita harapkan disediakan pelayanan kesehatan, mobile toilet, kemudian juga ada hiburan termasuk makan dan minum gratis barangkali kita harapkan ada supaya masyarakat tidak jenuh untuk menunggu," ujar Budi.
Kemudian berikutnya, Dirjen Budi mengungkapkan, kapal yang di bawah 5.000 GT terdapat tiga kapal (di lintasan Merak-Bakauheni) pada H-3 Lebaran tidak boleh lagi melakukan aktivitas pelayanan penyeberangan.
"Nanti akan saya coba diskusikan kembali dan akan saya laporkan ke Pak Menteri, jika ini merupakan solusi yang baik kita akan coba laksanakan," kata Dirjen.
Pada kesempatan yang sama, Budi mendorong kepada masyarakat di sekitar kawasan industri Tangerang yang akan menyeberang ke Lampung, untuk memanfaatkan program Mudik Gratis Kemenhub dengan menggunakan Kapal Ro-Ro.
Sementara itu, Direktur Komersial PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) M. Yusuf Hadi mengatakan, tahun ini pihaknya menyiapkan digitalisasi tiket dari end to end. Sehingga, masyarakat nanti sudah bisa membeli tiket secara online.
"Online di sini belum berjadwal, jadi hanya mereservasi membeli tiket dan mengisi data," katanya. "Kenapa belum berjadwal, karena kita harus sinkronisasi dengan seluruh kapal dan pelabuhan ini butuh waktu," tambahnya. (Red/ts/viva)