DLH Disebut - Sebut Saat Demo Ricuh Aliansi Mahasiswa Jilid III di Tangsel.

Demo Jilid III di Kantor Walkot Tangsel. (Foto: TW)

Cipasera - Sejumlah pemuda yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Pamulang Bersatu (AMPB) untuk ketiga kalinya menggelar unjuk rasa atau demontrasi di Kantor Walikota Tangsel, Maruga Ciputat, Kamis 7/12/2023. 

Demo yang dimulai sekira Jam 12.00 dan berakhir pukul 17.00 itu seperti demo yang pertama, anarkis. Akibatnya layar running texs di pintu Kantor Walikota Tangsel rusak terkena lemparan botol mahasiswa. 

 Dalam orasinya, Korlap demo Eko Putra meminta, Walikota Benyamin Davnie melakukan evaluasi terhadap sejumlah kebijakan sejumlah OPD (organisasi perangkat daerah).

 "Walikota harus evaluasi dinas - dinas. Anggaran besar-besar mesti transparan," kata Korlap Eko Putra dengan TOA.

Sementara yang lain menegaskan, penanganan sampah DLH (dinas lingkungan hidup) anggarannya besar sekali. Buat apa saja. Itu mesti di evaluasi. 

Tak hanya itu, disebutkan anggaran DLH sebagai pemborosan. "Lebih baik, anggarannya dimanfaatkan bagi UKM," kata Dinal kepada cipasera.com di lokasi demo.

Dinas Kominfo dan dinas lainnya juga kena semprot. "Tangsel sudah usia 15. Ayo berbenah, jangan diam," tambah Dinal. Para pendemo yang semula di pintu gerbang lalu merangsek ke depan pintu lobby Kantor Walikota Tangsel. 

     Ricuh ...saling sepak dan dorong


Aparat gabungan Satpol PP, Polisi dan TNI yang berjumlah sekira 40 membuat barikade. Sempat terjadi dorong dorongan antara pendemo dan aparat. Para pendemo ingin masuk kantor Walikota. Adu dorong dan saling tendang terjadi. Ketika pendemo coba bakar ban dan dicegah aparat. 

Terjadi kejar kejaran. Ada pendemo yang kecebur kolam. Para pendemo sempat ditemui pejabat ASDA 1 untuk mediasi. Tapi mereka tak puas dan meminta ketemu dengan Walikota Tangsel.

 "Walikota ada tugas di luar kantor," kata aparat. 

 Demo bubar saat pukul 17.00. Tapi sebelum bubar Eko mengancam, aksinya akan dilanjut ke Jakarta. Eko akan mengadukan tindakan represif saat demontrasi  berlangsung. “Kita akan melanjutkan aksi demontrasi ke pusat ibukota negara Republik Indonesia dimana ada perlakuan represif,” katanya.

Ia juga mengancam, akan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun melakukan pemeriksaan di daerah.

Komisaris polisi (Kompol) Agung, Kapolsek Ciputat Timur saat diminta keterangan soal pengrusakan kaca running tex oleh pendemo, ia menjawab singkat. “Itu milik pemkot Tangsel dan memang berguna buat informasi. Nanti akan kami pertanyakan. Pada intinya kami siap menindak lanjuti bilamana pemerintah kota melaporkan,” tandasnya. (tw)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel