Sekira 1300 Warga Badui Sudah Sampai Alun-Alun Lebak. Tradisi Seba Makin Populer
Ribuan orang Badui menuju Lebak
Cipasera - Sekira 1300 warga Badui Luar dan Dalam tiba di alun - alun Rangkasbitung untuk melakukan Seba. Mereka tiba sekira pukul 16.30 setelah jalan kaki 50 km dari wilayahnya, Jumat 17/5/24.
Meski berjalan tanpa alas kaki puluhan kilometer, mereka tak terlihat lelah. Bahkan wajah mereka terlihat senang duduk duk dia area alun - alun.
Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan, ia merasa senang dab lega setelah tiba di alun-alun Rangkasbitung dengan selamat dan bahagia dapat melakukan kegiatan upacara tradisi Seba.
Menurut Saija, Seba tahun 2024 dihadiri sekira 1.500 orang yang berasal dari 68 Kampung di pemukiman kawasan Badui.
"Kami dengan senang hati melaksanakan tradisi Seba. Sebab jika tidak dilakukan dikhawatirkan menimbulkan hal yan bikin malapetaka," ungkap Jaro.
Seba bagi masyarakat Badui merupakan sakral yang harus dijalani. Tradisi ini merupakan perintah dari leluhur sejak zaman kerajaan Sultan Hasanuddin hingga sekarang.
Kedatangan warga Badui yang jumlahnya ribuan itu menarik perhatian masyarakat Lebak. Meskipun Seba setiap tahun dilakukan. Bukan hanya masyarakat Lebak. Dari Jakarta dan Tangerang banyak yang datang untuk menysksikan Seba.
"Saya nonton Seba karena acara ini unik. Di dunia modern, yang jadul tetap terpelihara." Kata Anton. "Kami berlima datang dari Tangerang."
Anton juga mengatakan, perayaan upacara tradisi Seba Badui itu perlu dilestarikan, karena bagian warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Tradisi ini unik memiliki makna l luas khususnya menjaga persatuan, kedamaian, toleransi dan kerukunan.(red/tw)