Warga Tangerang Dilatih Atasi Situasi Kritis Kesehatan.

      Situasi kritis banjir

Cipasera - Masyarakat Kota Tangerang, Banten dilatih menghadapi keadaan gawat darurat kesehatan. Kegiatan yang  menyasar warga di tingkat RT/RW dimaksudkan agar masyarajat mampu memberikan pertolongan pertama saat terjadi kondisi darurat medis di sekitar mereka.

Kepala Dinas Kesehatan, Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa kondisi gawat darurat bisa terjadi kapan saja tanpa peringatan, dan memerlukan respons cepat untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah kecacatan.

“Darurat medis tidak memilih tempat. Bisa saja terjadi di rumah, di jalan, atau di ruang publik. Karena itu, masyarakat perlu tahu apa yang harus dilakukan dalam detik-detik pertama sebelum tenaga medis datang,” kata Dini, Rabu, 30/4/2025

Pelatihan ini diikuti oleh puluhan warga dan  fokus utama kegiatan adalah memberikan pemahaman dasar tentang tindakan cepat dan tepat dalam menangani situasi darurat medis, termasuk bagaimana memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Peserta diajarkan teknik pertolongan pertama pada kondisi seperti kecelakaan rumah tangga, henti jantung, kehilangan kesadaran, hingga penanganan luka berat. Selain materi teori, simulasi praktis juga diberikan untuk memperkuat pemahaman warga.

“Lingkungan padat penduduk memiliki risiko tinggi terhadap berbagai kejadian darurat. Maka pelatihan semacam ini sangat penting agar warga bisa berperan sebagai penolong pertama sebelum layanan gawat darurat tiba,” kata Dini.

Dinkes Kota Tangerang berharap pelatihan ini dapat menciptakan komunitas yang lebih siap dalam menghadapi kondisi darurat. Pengetahuan dan keterampilan dasar tersebut diharapkan dapat menekan angka kematian atau kecacatan yang disebabkan oleh keterlambatan penanganan awal.

“Respons cepat masyarakat bisa jadi penentu antara hidup dan mati dalam situasi kritis,” ujarnya. (Red/voi)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel