Tangsel Dikepung "Tiga" Demo Jelang 100 Hari Ben -Pilar

 
      Demo di Pemkot Tangsel (Foto: T)

Cipasera - Sejumlah mahasiswa akan menggelar demo ke DPRD Kota Tangerang Selatan, Jumat 2/5/2025 pukul 09. 00. Dalam surat pemberitahuan yang beredar di medsos,  para mahasiswa ini akan mendemo, oknum anggota dewan yang diduga mendapat "saweran" dari proyek pengelolaan dan pengangkutan sampah DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Tangsel. 

Seperti diketahui, proyek pengelolaan dan pengangkutan sampah tersebut sedang disidik Kejati Banten. 4 Orang sudah menjadi tersangka. 

Namun demo mahasiswa batal digelar. Kamis malam 1/5/2025, tak ada angin tak ada hujan muncul surat pembatalan aksi demo yang ditandatangani Salni Rizal. 

Meski urung aksi, DPRD ramai dikunjungi masyarakat seperti akan ada demo. "Ini bukan demo om, kami warga mau silaturahim ke anggota yang lagi ulang tahun," kata Andra kepada cipasera.com, Jumat 2/5/25.

Batal di DPRD Tangsel, jelang 100 Hari Pemerintahan Benyamin - Pilar,  ada kelompok  mahasiswa lain pada  Jumat, 2/5/25  menggeruduk PT PITS. Perusahaan milik daerah Kota Tangsel. Puluhan orang merangsek masuk ke gedung tapi dicegah aparat. Pendemo sempat bakar ban. Setelah itu membubarkan diri. 

Selesai di PT PITS, sekira pukul 15.00 WIB,  puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kosgoro DPD Kota Tangerang Selatan dan PC Hikmah Budi Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel. 

Dalam aksinya, para mahasiswa ini menyoroti penanganan  korupsi di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang diduga merugikan negara hingga Rp75,9 miliar.

Aksi sempat membakar ban.  Koordinator Lapangan (Korlap) Agus Syarifudin mengatakan,  pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan, khususnya dalam proses penempatan pejabat di lingkungan Pemkot Tangsel.

"Walikota harusnya dalam menunjuk pejabatnya didasarkan pada profesionalisme. Jangan karena kedekatan politis, " kata Agus. “Kami mendesak agar pejabat  didasarkan pada kompetensi dan rekam jejak yang bersih.” tegas Agus.

Mahasiswa juga menyoroti lemahnya fungsi pengawasan internal Pemkot Tangsel. Mereka menilai Inspektorat Kota Tangsel telah lalai dalam menjalankan tugasnya, khususnya dalam pengawasan anggaran di DLH. 

Selesai aksi, jelang mahgrib pendemo membubarkan diri tanpa ada pejabat yang menemui.

"Kasihan ya para mahasiswa dicuekin pejabat. Ga ada pejabat yang nemui. Mungkin karena massanya kecil. Coba datang bawa massa yang banyak, baru oke." kata warga Sarua yang ikut nonton demo kepada cipasera.com. (Red/t)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel