Panen Jagung Meningkat, Petani Banten Sejahtera
Cipasera - Produksi pertanian jagung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten periode Januari-April 2025 menembus
Panen jagung kwartal pertama 2025 di Banten mencapai 1.563 ton. Capaian ini meningkat dibanding 2024 pada kwartal awal. Petani pun bersuka seban, luas panen 402 hektare itu dapat menjadi andalan ekonomi.
"Kami mendorong petani terus meningkatkan produksi jagung dengan memperluas areal tanaman," kata
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar dalam keterangan mengatakan, pemerintah mendorong produksi jagung dengan memperluas areal tanaman.
Produksi jagung, tambah Deni, dari Januari-April 2025 terealisasi sebanyak 1.563 ton dan dipastikan menggulirkan perputaran uang miliaran rupiah dengan rata-rata harga Rp5.000/kilogram jagung kering.
Selama ini, produksi jagung menjadikan andalan ekonomi petani Kabupaten Lebak, selain pertanian padi pangan.
Kebanyakan petani itu mengembangkan jagung hibrida dan beberapa varietas unggul sesuai banyak permintaan pasar.
Karena itu, pemerintah daerah meminta petani agar memperluas penanaman jagung hibrida guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Kami mengapresiasi kehidupan ekonomi petani jagung relatif baik dan sejahtera," kata Deni, seperti dikutip Antara, Rabu 13/5/2025.
Menurut dia, saat ini petani Kabupaten Lebak sebagai penghasil terbesar produksi jagung di Provinsi Banten, karena mereka mengembangkan tanaman jagung di lahan ribuan hektare.
Sentra penghasil jagung tersebar di Kecamatan Gunungkencana, Maja, Curugbitung , Cileles, Cimarga Leuwidamar dan wilayah Lebak selatan.
Ia mengatakan, para petani itu mengembangkan pertanian jagung, selain lahan sendiri juga milik BUMN dan perusahaan swasta, lembaga kementerian dan pengembang perumahan yang belum dimanfaatkan.
"Produksi jagung itu dijual ke perusahaan peternak unggas dan pasar," katanya.(red/ant)