Atasi Banjir Puskesmas Jurang Mangu Timur, Walikota : Penanganan Tahun 2026.

      Puskesmas Jurangmangu Timur

Cipasera - Pemkot Tangsel memastikan penanganan banjir di Puskesmas Jurangmangu Timur masuk pada  anggaran tahun 2026. Namun demikian tahapan akan dimulai akhir tahun 2025.

Walikota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan penanganan banjir di Puskesmas Jurangmangu Timur dan areal sekitar akan digarap oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) bersama serta Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel.

"Di APBD-P ini dimasukan perencanaan (DED), tahun 2026 masuk penanganan," ujarnya. 

Benyamin menilai, berdasarkan data dari dinas teknis, faktor yang menyebabkan Puskesmas Jurangmangu Timur kerap banjir karena kontur tanahnya. Di tambah lagi dengan kondisi saluran drainase yang mengalami penyempitan.

"Daerahnya memang cekungan. Banjirnya bukan dari sungai, tapi karena cekungan dan saluran yang sempit," tambah ia.

Dalam waktu terdekat, penanganan drainase bakal digarap seperti pembersihan supaya tidak ada sedimentasi atau sumbatan. 

"Untuk penanganan awal, saya dan Disperkimta akan melakukan pembersihan saluran drainase yang ada dan menyambungkan drainase sampai ketemu pembuang," jelas ia sesuai dengan keterangan dari dinas teknis. 

Sebelumnya,  warga Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan dibuat resah akibat akses jalan hingga area Puskesmas Jurangmangu Timur kembali dilanda banjir. Peristiwa terbaru terjadi pada Senin sore (15/9/2025), di mana genangan air bahkan masuk ke ruang rawat inap dan ruang bersalin puskesmas.

Agus, salah satu warga, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut. “Yang paling memprihatinkan itu puskesmas, sebagai pelayanan dasar kesehatan sampai kebanjiran dan belum juga ditangani. Bagaimana kalau ada pasien rawat inap atau bersalin? Harusnya segera ada langkah konkret karena ini sudah terjadi lama,” tegas Agus.

Lurah Jurangmangu Timur, Ahmad Gozali, membenarkan banjir kerap melanda wilayah tersebut. Ia menyebut, penyempitan saluran air di dekat Perumahan Taman Safari menjadi salah satu penyebab utama.

“Dari kelurahan sudah dibangun u-ditch tertutup sepanjang 200 meter agar tidak ada genangan dan sarang nyamuk. Tapi faktanya genangan masih terjadi,” jelasnya.

Gozali menambahkan, sebelum peristiwa Senin lalu yang ramai dikeluhkan warga, pihaknya telah menggelar rapat dengan Lurah Jurangmangu Barat, perwakilan RW Perumahan Taman Safari, dan tokoh masyarakat.

Hasil rapat dengan Sumber Daya  Air menyepakati, aliran air akan diarahkan menuju Jalan Jurangmangu hingga Gang Zaman dengan panjang sekitar 800 meter. (Di)



.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel