Forum TGIF WTA di Tangsel Telan Biaya Rp 18 Miliar
Rabu, 21 September 2016
Edit
Tangsel
– Perhelatan Global Innovation Forum (TGIF)-World Technopolis Association (WTA)
yang dipusatkan di Gedung Graha Widya
Puspiptek, Setu, Kota Tangerang Selatan berlangsung lancar. Agenda pertemuan, diskusi atau ceramah hingga
gala dinner belangsung sesuai jadwal.
Hanya saja dalam diskusi terkesan monoton. Sebab memang forum ini hanya terbatas untuk para peserta
yang kebanyakan adalah para pakar.
Tapi
meski demikian, dalam sessi –sessi diskusi, tampak para peserta antusias
menyimak. Teutama diskusi yang menyangkut teknologi beserta aplikasinya komteporer.
Muhamad,
Plt Sekda Kota Tangsel mengatakan, kegiatan TGIF WTA bukanlah kegiatan yang bersifat umum atau
terbuka karena sifatnya hanya undangan seperti para pakar, professional,
peneliti dan akdemis dari dalam maupun luar negeri. Dan fokus kepada kegiatan
pengembangan teknologi.
“Kegiatan
diadakan tidak melibatkan masyarakat umum. Hanya untuk yang kompeten saja seta difokuskan kepada perkembangan tekonologi
sekarang dan di masa mendatang,” katanya.
Sementara dalam sambutan pembukaan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan Puan Maharani intinya
mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Ristekdikti, terus mendorong
kolaborasi antara unsur akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah serta
masyarakat dalam melakukan penguatan inovasi dan pengembangan teknologi
khususnya pada bidang, pangan, energi
baru dan terbarukan, kesehatan dan obat, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi
dan pertahanan dan keamanan
Turut
hadi dalam pembukaan Menristekdikti
Prof. M. Nasir, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, serta Walikota
Daejeon Metropolitan City Mr. Keon Sun Taik. Selain pejabat, rencananya forum ini dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta
dari 47 negara anggota WTA, pelaku industri, akademisi, dan praktisi bisnis
teknologi tinggi dari berbagai negara lainnya. Untuk mengenalkan pengembangan
Science Techno Park (STP) ke berbagai daerah lainnya, Tangsel pun turut mengundang
Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) serta Asosiasi Pemerintah
Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
Terpisah, event TGIF WTA menelan biaya Rp 18 miliar. Dana sebesar itu diambil dari APBD tahun 2016 untuk kebutuhan menyewa,
tenda, makan, minum dan lainnya.
“Kalau
tak salah dana yang dibutuhkan mencapai
Rp 18 miliar dan ini sudah disusun sejak tahun lalu. Jadi sama sekali tak
berimbas terhadap anggaran sekarang,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Tedy Meiyadi kepada watawan, Rabu (21/92016).
Penunjukan
Kota Tangsel sebagai tuan rumah penyelenggara TGIF WTA dilakukan di Korea
Selatan tahun lalu dan ini untuk pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah
kegiatan tersebut (TS).