Kondisi Pasar Kita Pamulang Sepi Memprihatinkan
Rabu, 24 Mei 2017
Edit
Kios ada juga yang dijual karena sepi |
Cipasera.com –Sungguh
ironi keadaan Pasar Kita. Mengapa? Jelang
ramadhan dimana pun pasar akan ramai. Pedagang akan bertambah banyak, demikian
juga pengunjung, makin
berjubel. Sebab pada ramadhan, masyarakat akan mencari kebutuhannya untuk berbuka dan
sahur. Tak hanya itu, masyarakat akan
mencari pula kebutuhan untuk lebaran. Misalnya, kue –kue dan baju –baju.
Tapi anehnya, peningkatan aktivitas tak terjadi di Pasar
Kita yang terletak di Jalan Pajajaran, tak jauh dari Bundaran Unpam. Pasar yang
memiliki 16 ruko, 256 kios, 13 toko dan 168 lapak ini tetap sepi. Bahkan banyak kios dan toko serta
lapak tutup.
“Tak ada yang mau nyewa. Disini sepi pengunjung, Pak,” kata
Suleh, pedagang beras dan minyak goreng kepada cipasera.com, Selasa 23/5/2017 . “Sepinya sudah bertahun –tahun.
Bukan sekarang saja. Entah kenapa bisa begini. Padahal tempatnya bagus dan
bersih.”
Suleh yang mantan pekerja bengkel mobil ternama ini
mengatakan, jika ingin Pasar Kita bisa berkembang harus ditangani oleh orang yang professional.
“Manajer
top. Jadi bisa berkembang. Masyarakat
bisa ditarik untuk belanja disini,” kata Suleh. “Memang, pengelola disini sudah
berusaha. Ada pameran batu akik dan lain lain. Tapi karena kurang pas,
tetap saja, habis pameran pembeli sepi
lagi. Enggan datang di Pasar Kita.”
Hal sama juga dikeluhkan oleh H. Arnadi Pelam, pemilik kios.
Mantan anggota DPRD Muko –muko,
Bengkulu ini menyatakan, sudah lima
tahun Pasar Kita sepi pengunjung. Lantaran sepi pengunjung, tak ada
pembeli. “Akibatnya kami tak ada pemasukan. Sementara, iuran kebersihan, keamanan dan lain
lainnya tetap dipungut,” kata Arnadi. “ Kami sebenarnya sudah tak tahan. Cuma,
masih berharap pengelola melakukan inovasi.”
Menurut sumber
yang tak mau disebutkan namanya, Pasar
Kita sepi karena saat dibangun ada
kemungkinan tak disera
tai survey. Waktu itu, sepertinya pengelola hanya memikirkan pembangunannya. Para pembelinya luput tak diprediksi.
tai survey. Waktu itu, sepertinya pengelola hanya memikirkan pembangunannya. Para pembelinya luput tak diprediksi.
“Survey perilaku masyarakat di Pamulang sekitar pasar juga penting. Selain bisa mengetahui minat masyarakat, juga isa diprediksi jumlah
pembeli di Pasar Kita,” ujar sumber tersebut. “Semoga pengelola, yang kini
dipegang Pemkot Tangsel segera mampu mengatasi, sebelum pedagang bubar.” (Red/D/Iw).