Meski Sudah Ganti Gubernur, Pengangguran Di Banten Tertinggi

 
Wahidin Halim

Cipasera -  Badan Pusat Statistik (BPS) Prov  Banten merilis Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Banten tetap tinggi. Dalam rilisnya, BPS mencatat pada periode  Februari 2020 tercatat sebesar 8,01 persen atau sebanyak 489.216 penduduk.

Dengan jumlah  penduduk pengangguran seperti tersebut,   Banten tetap menjadi daerah pengangguran tertinggi se-Indonesia dan menempati presentase di atas rata-rata nasional 4,99 persen.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Banten M.Nawa Said kepada wartawan mengatakan, TPT di Banten  menampatkan Banten pada urutan tertinggi TPT se-Indonesia dengan rata-rata di atas nasional. Meskipun  ada penurunan dibanding dengan survei BPS Agustus 2019 yaitu 8,11 persen, da penurunan 10 poin.

Oleh karena itu, Nawa pesimis pengangguran pada tahun depan  bakal mengalami penurunan.  Sebab,  Covid-19 telah menimbulkan angka pengangguran baru. Belum lagi, anggaran yang tersedia difokuskan untuk penanganan Covid-19.

“Dalam situasi seperti sekarang, di mana seluruh anggaran di orientasikan untuk covid, saya pesimis pengangguran di Indonesia akan menurun, termasuk di Banten,” kata Wakil Ketua DPRD Banten M Nawa Said, Jumat (8/5/2020).

Berbeda dengan Ketua Komisi V DPRD Banten M Nizar menilai. Dia menilai, TPT Banten  8,01  persen tergolong wajar. Sebab, pada situasi normal saja TPT di Banten sudah tinggi. Misalnya TPT Agustus 2019 yang mencapai 8,11 persen dengan posisi yang sama-sama tertinggi di Indonesia.

“Pada kondisi normal, provinsi Banten dalam soal  penganggurannya tertinggi : 8,11 persen. Dalam kondisi Covid mau gimana lagi, normal aja nomor satu pengangguran, apalagi Covid-19,” ungkapnya. (Red/kb)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel