Kata Kepala Dinkes, Divaksin Sinovac Ada Efeknya Tapi Ringani

 

                      Walkot Tangerang Wismansyah

Cipasera - Dinas Kesehatan mangajak masyarakat untuk ikut serta dalam program vaksinasi nasional. Karena vaksinasi ini merupakan salah satu ikhtiar bersama untuk keluar dari situasi pandemi ini sehingga kehidupan nasional bisa pulih kembali, khususnya di Kota Tangerang.

Kepala Dinas Kesehatan dr.Liza Puspadewi menerangkan manfaat vaksinasi Covid 19, untuk menciptakan kekebalan kelompok.

“Saya secara pribadi ataupun instansi mengajak kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan momen ini, untuk sama-sama saling menjaga dengan melakukan vaksinasi sesuai dengan faskes yang telah ditentukan. Karena dengan divaksinasi, kita dapat menjaga orang-orang yang ada di sekitar kita. Dan jangan lupa untuk selalu terapkan 4M yaitu Mencuci Tangan, Memakai masker, Menjaga jarak dan Menghindari kerumunan,” papar dr. Liza saat ditemuia di kantor Dinas Kesehatan, Jumat (15/01).

dr. Liza juga mengimbau, agar masyarakat tidak takut divaksin, karena manfaatnya lebih besar, meski ada efek samping untuk sebagian orang.

“Efek samping ada tetapi relatif ringan misal nyeri, bengkak dan kemerahan pada bagian yang disuntik,” kata dr.Liza.

Lalu, sebenarnya apa itu vaksin sinovac? Vaksin sinovac ialah vaksin yang menggunakan platform virus inaktif, dimana virusnya sudah mati tetapi masih ada imunogenisitasnya sehingga dapat membentuk antibodi.

“Dengan terbentuknya antibodi, kita dapat menurunkan risiko gejala berat hingga kematian akibat COVID19.  Berdasarkan kajian yang dilakukan, herd immunity atau kekebalan kelompok dapat terbentuk jika 70 – 80% masyarakat divaksinasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Liza Puspadewi.

Rencananya, jelas dr.Liza, Kota Tangerang akan menerima vaksin pada awal Februari 2021. Di mana berbagai persiapan pun terus diupayakan, seperti logistik, petugas pelayanan termasuk juga penyediaan tempat penyimpanan.

“Pemkot Tangerang telah menyiapkan cold chain standar WHO diseluruh puskesmas. Kemudian, pelaksanaan akan dilakukan di 38 Puskesmas, 32 Rumah Sakit, satu KKP serta 11 klinik, jadi total 82 faskes yang melaksanakan vaksinasi COVID19 ini,” papar Liza.

dr. Liza juga menyatakan bahwa untuk tahap pertama, vaksin diperuntukan bagi tenaga kesehatan, dilanjut tahap kedua bagi pejabat publik dan orang yang bekerja dipelayanan publik berikutnya lansia kemudian masyarakat umum.

“Untuk tenaga kesehatan, jumlah dosis vaksin yang kami usulkan itu ada 10 ribu lebih, namun hasil screening yang mendapat vaksin hanya 8.800, jadi jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk dua suntikan adalah 17.600 bagi tenaga kesehatan saja,” lanjutnya. (Hms)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel