Mahasiswa dari Empat Organisasi Dihalau Staf DPRD Pandeglang
ilustrasi demo mahasiswa
Cipasera - Perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam PMII, GMNI dan UMND-EK Kabupaten Pandeglang, Banten menggeruduk ruangan gedung DPRD Pandeglang dengan pengawalan pihak Polres setempat, Senin (15/03/21).
Tapi saat coba masuk ruangan paripurna, staf DPRD Pandeglang Dian Nurmala Alawiyah menghalau dan sempat terjadi adu mulut dengan para mahasiswa tersebut.
“Kami sebatas pegawai sekretariat dewan dan sesuai perintah atau arahan pak sekwan untuk audiensi dengan para pimpinan DPRD Pandeglang ditunda dulu.” kata Dian Nurmala Alawiyah.
Ulah Dian bikin Ketua GMNI Cabang Pandeglang, Tb M Afandi kecewa dan menyayangkan sikap para wakil rakyat yang hingga saat ini menolak menemui para mahasiswa untuk melakukan audiensi yang surat permohonan sudah dilayangkan jauh-jauh hari.
“Hari ini kami datang untuk menindaklanjuti aksi penolakan adanya perjalanan dinas DPRD Pandeglang dan OPD terkait di Pemkab Pandeglang yang nilainya cukup besar. Selain itu surat audinesi dengan panitia Banggar DPRD dan eksekutif tidak didengar, ini ada apa?” bebernya.
Hal senada juga disampaikan Ketua PMII Pandeglang, Hadi Setiawan bahwa regulasi penganggaran perjalanan dinas DPRD Pandeglang tahun anggaran 2021 yang cukup besar senilai Rp 41 Miliar.
“Pada prinsipnya kami hadir di gedung dewan ini karena kegelisahan masyarakat. Jika keinginan kami para mahasiswa tidak direspon, kami akan kembali melakukan aksi demo besar-besaran.” tegas Hadi yang diamini yang lainnya.
Sementara, Ketua DPRD Pandeglang, Tb Udi Juhdi mengatakan, pihaknya bukan menolak tetapi akan mengagendakan untuk audiensi tersebut.
“Sebenarnya bukan menolak untuk menerima audiensi tetapi mereka mengajukan audiensi hari senin (15/03) dan kami DPRD akan menjadwalkan di hari rabu (17/03) besok.” kata Tb Udi melalui selulernya. (Red/to)