Ibu dan Anak Ditangkap Polisi Palsukan Surat Rapid Test. Ini Alasannya

                     Rapid test (ilustrasi)

Cipasera - Dua orang pelaku pemalsuan surat hasil  Tes Swab untuk mudik ke kampung halamannya ditangkap polisi Kota Tangerang, Jumat (21/5/2021).

Kedua pelaku berinisial SN dan AS, warga Suka Asih, Kota Tangerang. Keduanya  merupakan  ibu dan anak yang nekat memalsukan surat kesehatan untuk pulang ke kampung halamannya.

“Mereka kita tangkap petugas Polsek Benteng, karena telah melakukan pemalsuan surat rapid tes Antigen. Jadi surat yang ia buat itu, digunakan untuk diri sendiri, ” ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol. Deonijiu De Fatima kepada pers Jumat (21/5/2021) di Lobby Polres Metro Tangerang Kota.

“Jadi setelah pulang dari kampung, mereka dipertanyakan oleh Tim Satgas kelurahan mengenai surat hasil rapid tes Antigen hasil negatif. Dan,  petugas mendatangi rumah mereka untuk mengecek fisik surat tersebut. Si ibu tidak bisa menunjukan surat aslinya. Dan ketika diselidiki petugas. Ia mengaku surat tersebut dari anaknya, yang didapat dari hasil mengetik sendiri menggunakan komputer miliknya,” ucap Kapolres.

Dari situ, lanjut Kapolres, mereka beserta barang buktinya diamankan petugas kami ke kantor Polsek Benteng untuk menjalani proses lebih lanjut.

“Kita interogasi mereka, dan mengaku khawatir apabila dites swab  petugas hasilnya positif Corona. Jadi mereka terpaksa membuat sendiri surat negatif antigen tersebut dengan meniru format yang ada di google,” kata Kapolres.

Akibat perbuatannya, pasang ibu dan anak tersebut terlibat pasal 268 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.

“Saya menghimbau kepada masyarakat, agar jangan mencoba melakukan perbuatan  serupa. Karena, pemerintah daerah sudah memfasilitasi untuk warganya untuk rapid antigen gratis. Jadi, ikutilah aturan, ”katanya.

Penyesalan pun dilontarkan oleh sang ibu pelaku. Saat diwawancarai wartawan, dirinya sangat menyesali perbuatan yang telah ia lakukan.

“Saya menyesal dan memohon maaf atas apa yang kami perbuat. Itu semua saya lakukan karena saya takut jika ikut pembuatan surat sehat di kantor polisi. Hasilnya positif dan saya gak bisa pulang kampung,” ucap SN dengan nada sedihnya yang begitu parau. (Red/BN)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel