Teguh Esha dan Novel Santri Jalanan
Teguh Esha berbaju jeans
Cipasera - Kabar duka kembali menggelayuti dunia sastra Indonesia. Setelah Radhar Panca Dahana, Penulis novel Ali Topan Anak Jalanan, Teguh Esha, menyusul berpulang, Senin, 17 Mei.
Teguh meninggal pukul 06.23 WIB di RS Dr Suyoto, Bintaro. Pemakaman jenazah langsung dilakukan siang hari dengan menerapkan protokol kesehatan karena almarhum meninggal terpapar COVID-19.
Teguh Esha merupakan penulis novel, penulis skenario film produktif di era 70-an. Selain penulis novel adik Kadjat Adrai ini pernah menjadi wartawan mahalah Sonata dan Lelaki.
"Saya dirikan majalah Lelaki untuk mengkritik para pejabat yang lalim. Redaktur yang pertama saya rekrut Norca dan Yudhis Massardi, " kata Teguh saat masih sehat kepada Teguh Wijaya sahabatnya. " Gue bilang sama mereka berdua, bikin tulisan yang bagus dan tulis namamu gede- gede. Biar kamu tampil."
Pria kelahiran tahun 1947 ini memang pernah menjadi pimpinan Majalah Sonata dan Lelaki.
Selain itu, ia juga menulis sejumlah karya di dunia film dan penulisan buku. Di antaranya, sebagai penulis skenario film Ali Topan Anak Jalanan tahun 1977 dan Ali Topan Detektif Partikelir Turun ke Jalan pada tahun 1979.
Sedangkan novelnya yang pernah terbit, Ali Topan Anak Jalanan, Ali Topan Dektetip Partikelir, Dewi Besser, Penembak Bintang, Izinkan Kami Bercinta. Sementara buku yang terbit pada tahun 2000-an, Ismail Marzuki: musik, tanah air, dan cinta, Alexandra Dan Ali Topan.
"Ada novel Mas Teguh Esha yang gagal terbit, Ali Topan Santri Jalanan. Novel tersebut sebelumnya cerita bersambung di majalah Panji Masyarakat," kata Teguh Wijaya yang juga Ketua Dewan Pembina Dewan Kesenian Tangerang Selatan.
Selamat jalan Teguh Esha. Karyamu abadi mengilhami. (Red)