Muhamadyah Tak Diundang Sidang Isbat 2022

Prof Dr  Abdul Mu'ti 

Cipasera - Pemerintah melalui Kementerian Agama akhirnya memutuskan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Ahad, (3/4/2022). Keputusan ini diambil dalam sidang isbat bersama pimpinan ormas Islam dan dubes sahabat

Namun, PP Muhammadiyah yang memiliki metode berbeda dalam menetapkan 1 Ramadhan, tidak diundang dalam sidang isbat tahun ini.

“Saya cek ke Sekretariat PP Jogja dan Jakarta tidak ada undangan menghadiri sidang isbat,” ucap Sekum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti, Jumat (1/4) dikutip dari laman kumparan.com.

Mu’ti mengaku tak mengetahui alasan Kemenag tak mengundang Muhammadiyah, padahal tahun lalu ormas Islam yang berdiri tahun 1912 itu termasuk yang diundang.

“Tahun lalu diundang,” kata Mu’ti.

Seperti diketahui, Muhammadiyah menetapkan awal puasa dengan metode perhitungan astronomis atau hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dengan perhitungan astronomis, Muhammadiyah sudah menetapkan jauh-jauh hari 1 Ramadhan pada Sabtu (2/4) besok. Selain menetapkan 1 Ramadhan Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 2022 pada Senin, 2 Mei 2022.

Berbeda dengan pemerintah yang menerapkan metode manual melihat awal bulan sabit (rukyatul hilal) dengan teleskop. Ada yang baru dalam sidang isbat kali ini, yaitu perubahan kriteria hilal awal bulan semula dianggap masuk jika posisi hilal saat matahari terbenam sudah 2 derajat, tapi sekarang 3 derajat.

Kriteria baru itu merujuk kesepakatan MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) telah berlaku.

Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama Thomas Djamaluddin dalam sidang menuturkan, ketinggian hilal di seluruh titik pemantauan terlihat di bawah 3 derajat. (Tjd/*)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel