Defisit Rp 227 APBD Banten Akan Ditutup Silpa Tahun 2022
Rina Dewiyanti
Cipasera - Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten mencatat nilai belanja daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten tahun 2023 sebesar Rp11.7 triliun.
Kepala BPKAD Provinsi Banten Rina Dewiyanti di Serang, Jumat mengatakan, untuk pembelanjaan daerah di tahun 2023 sebesar Rp 11.7 triliun, sedangkan keseluruhan pendapatan Daerah sebesar Rp11.5 triliun, sebesar Rp8,54 triliun diantaranya pendapatan asli daerah (PAD).
"Pendapatan itu kita belanjakan, terdiri belanja operasi sebesar Rp6.8 triliun, belanja modal Rp1.79 triliun, belanja tidak terduga Rp79 miliar, dan belanja transfer Rp3 triliun," kata Rina usai penyerahan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD Banten 2023 oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar.
Ia menjelaskan dari pendapatan yang Rp11,5 triliun dan belanja Rp11,7 triliun, ada defisit sebesar Rp227 miliar.
Selanjutnya, defisit tersebut nantinya akan di tutup dengan surplus pembiayaan dari silpa tahun 2022, sehingga jumlahnya menjadi berimbang.
"Kas daerah sekitaran Rp349 miliar. Silpa itu karena ada efisiensi, sisa kontrak dan beberapa kegiatan yang sudah dianggarkan oleh pusat," katanya.
Adapun total pendapatan dalam APBD Banten 2023 sebesar Rp11.54 triliun itu, terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp8,54 trikiun, pendapatan transfer Rp2,98 triliun, lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp13,4 triliun.
Ia mengatakan, Pemprov Banten dalam APBD 2023 juga tetap menyiapkan anggaran untuk penanganan COVID-19, yang disesuaikan dengan kebutuhan termasuk bisa menggunakan biaya tidak terduga (BTT) jika memang mendesak kalau dibutuhkan untuk penanganan COVID-19 tersebut.
"Tahun ini kita juga menyiapkan Perda dana cadangan untuk kebutuhan anggaran pelaksanaan pemilu 2024," kata Rina.
Antara