Untuk Tambah Parkiran, Rel KA di Pelabuhan Merak Akan Direlokasi

     Ilustrasi


Cipasera -  Rapat Koordinasi Rencana Relokasi Stasiun Kereta Api di Kawasan Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Kesiapan Angkutan Lebaran Tahun 2023 berlangsung di  Terminal Eksekutif Sosoro, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten,  Selasa, 31/01/2022

Rapat tersebut juga diikuti oleh Pemprov Banten dan sejumlah pihak terkait.

Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry M Yusuf Hadi menjelaskan, salah satu langkah inisiatif dalam meningkatkan fasilitas menjelang angkutan Lebaran 2023, salah satunya dengan relokasi stasiun kereta api dalam Pelabuhan Merak yang diharapkan mampu memberikan pelayanan kendaraan di kawasan pelabuhan Merak.

“Adapun tujuan relokasi stasiun kereta api keluar dari Pelabuhan Merak ke lokasi baru. Selain diharapkan mampu menciptakan lalu lintas yang lancar juga dapat menambah kapasitas parkir kendaraan di lahan ASDP dan meningkatkan kenyamanan transportasi antar moda,” kata Hadi.

Hadi  menambahkan, dengan adanya relokasi stasiun KA, maka dapat meningkatkan kapasitas lahan parkir di pelabuhan, dapat memperlancar sirkulasi kendaraan menuju area sesuai dengan jam pelayanan kapal.

“Kapasitas parkir akan meningkatan sebesar 5% atau kurang lebih 225 unit kendaraan kecil, dari kapasitas semula 4.526 unit kendaraan kecil, menjadi 4.751 unit kendaraan kecil,” ungkapnya.

Menurutnya, setelah relokasi stasiun kereta api. Lahan ex Rel kereta api akan digunakan untuk mengoptimalkan distribusi kendaraan dari loket ke masing-masing dermaga. Dimana terdapat 6 dermaga dari 7 dermaga yang siap dioperasikan melalui relokasi KA ini.

“Dengan relokasi stasiun KA ini, dermaga 7, 5 dan 4 akan mendapatkan kiriman kendaraan dari toll gate/pos reguler. Sedangkan untuk dermaga 1, 2, dan 3 akan mendapatkan kiriman kendaraan dari tollgate/pos baru melalui area stasiun kereta api yang telah direlokasi,” pungkasnya.

Pj Sekda Prov Banten Tranggono menanggapi itu,  mengatakan  pengoptimalan dan pengembangan fungsi Pelabuhan Merak menjadi salah satu antisipasi,  menjadikan Merak sebagai daerah pengembangan transportasi yang mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik.

“Jadi pada lebaran nanti kita bisa mengantisipasi berbagai hal. Salah satunya kemacetan. Dengan menjadikan Merak ini sebagai daerah Transit Oriented Development (TOD), yang merupakan salah satu solusi dari permasalahan saat mudik lebaran nanti,” kata Tranggono

Selain itu, kerja sama dalam menghadapi libur lebaran ini juga dilakukan dalam rekayasa lalu lintas yang kaitannya dengan jalan tol. Buffer Zone (BZ).(ris)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel