Pejabat Gubernur Banten Respon Survey BPS. Minta Data By Name By Address

 
    Para pencari kerja di Job Fair (ilustrasi net)

Cipasera - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis  tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Banten sebesar  7,02 persen atau setara   424,69 ribu penganggur, Senin 6/5/2024.

Angka 7,02 persen tersebut hasil survey BPS Banten Pebruari 2024 lalu. Dan persentase tersebut  tertinggi se Indonesia, mengalahkan Prov   Riau dan Jawa Barat yang menduduki peringkat dua dan tiga.

Menurut Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar,  data pengangguran ini berdasarkan hasil survei angkatan kerja nasional (Sakernas) bulan Februari 2024.

“Data pengangguran ini berdasarkan hasil survei angkatan kerja nasional. Memang angkanya menurun dibanding tahun lalu, tapi tetap berada di posisi pertama secara nasional,” ungkap Faizal Anwar.

Angka 7,02  sesungguhnya angka  turun. Hanya saja penurunannya tak signifikan,  0,95 persen atau turun 61,66 ribu jiwa dibanding Februari 2023.  

Dengan  angka  7,02 tersebut memasukan Provinsi Banten di urutan pertama TPT tertinggi se-Indonesia.

Merespon rilis BPS, pejabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, tinggginya TPT  Banten karena Banten  masih menjadi tujuan para pencari kerja.  

"Saat ini Banten masih menjadi tujuan saudara-saudara kita dalam mencari pekerjaan dari luar daerah, sehingga terjadi persaingan," kata Al Muktabar seperti dikutip Antara  di Serang, Rabu, 7/5/2924

Meski TPT tertinggi, tapi angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,95 persen menjadi 7,02 persen pada Februari 2024 dibanding dengan Februari 2023 yang mencapai 7,97 persen.

“Kita lihat   ada penurunan 0,95 poin. Memang  didefinisikan secara umum tinggi. Tapi itu untuk  terus kami upayakan bagaimana kolaborasi antara pemerintah, stakeholder dan swasta agar pengangguran menurun,” kata Muktabar.

Muktabar juga berharap,  Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis data tersebut untuk memberikan data by name by address. Hal itu untuk pertibangan dalam proses kebijakan strategis menanggulangi  pengangguran. (Red/ant/tw)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel