Ribuan Warga Banten Demo Tolak PSN. Warga Berharap Presiden Membatalkan

      demo tolak PSN


 Cipasera - Ribuan Warga Banten yang terdiri dari warga desa, Jawara, pesilat, ormas, mahasiswa dan lain lain menggelar unjuk rasa menolak  PSN (proyek strategis nasional) dan  PIK 2 di desa Muncung, Kec Kronjo, Kab Tangeran, Banten, Sabtu 1/1/25.

Sahrun, Warga Kronjo mengatakan, PSN harus dicabut sebab membawa kemudharatan. "Bikin miskin rakyat," kata Sahrun. Untuk itu, ia berharap Presiden Prabowo Subianto  mencabut status PSN dan menolak adanya proyek PIK 2.

Demo digelar sejak pukul 09.00 WIB, massa mulai berdatangan dan berkumpul di pintu masuk proyek dekat Sungai di Muncung. Sebuah mobil komando tampak digunakan sebagai panggung orasi oleh para aktivis yang lantang menyuarakan penolakan mereka.

Sejumlah organisasi kemasyarakatan hadir dengan atribut masing-masing, sementara emak-emak juga turut berbaur dalam barisan demonstran.

Dalam aksi ini, para demonstran mendesak Presiden Prabowo Subianto puntuk segera mengeluarkan instruksi resmi guna menghentikan dan membatalkan pembangunan PIK 2. Mereka juga menuntut agar pemerintah menindak tegas oligarki yang dinilai melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap masyarakat setempat.

Kholid Miqdar, salah satu nelayan  viral menegaskan bahwa pemerintah harus membatalkan semua transaksi pembelian tanah di wilayah Banten yang diperuntukkan bagi proyek tersebut.

“Kami meminta kepada pemerintah agar semua bentuk transaksi tanah, baik di darat maupun di lautan—baik yang sudah selesai maupun yang masih dalam proses—harus dibatalkan secara hukum,” ujar Kholid.

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa jual beli tanah seharusnya dilakukan dengan asas keikhlasan dari kedua belah pihak.

Menurut Aksa Mujad, salah satu dosen yang ikut demo mengatakan, aksi ini mencerminkan semakin kuatnya penolakan dari masyarakat lokal terhadap proyek PIK 2, yang mereka anggap berpotensi merugikan lingkungan dan warga. 

Aksa juga menilai,  dampak negatif  telah terjadi, rakyat diintimidasi supaya tanahnya dijual dengan harga murah. Selain kerusakan lingkungan, munculnya  pengurugan aliran sungai,  Pemagaran Laut, Pengkavlingan Laut, Pengurugan Laut, Pengurugan Pantai, Pengurugan Sempadan Pantai, Merusak Mangrove dan merusak ekosistem lingkungan hidup serta   hilangnya rawa-rawa tandon air dan Lain sebagainya.

Sementara itu, pihak Polres Kab Tangerang juga menurunkan 150  aparat untuk berjaga. Warga yang jumlahnya ribuan membubarkan diri sekira pukul 16.00. 

"Kami akan datang lagi lebih banyak bila PSN tak dicabut. Cabut PSN!" teriak demontrans di mobil komando.(Red/ind)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel