Ditambah 2000, Rumah Subsidi untuk Wartawan.

 
      Meutya Hafid

Cipasera - Kuota rumah subsidi untuk wartawan  ditambah 2000 unit. Sebelumnya,  pemerintah mengalokasikan hanya 1000 rumah yang lokasinya ada di Botabek. 

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, penambahan jumlah unit ini dilakukan lantaran  jumlah pekerja media yang cukup banyak.  Jumlah jurnalis saat ini sekira  lebih 100 ribu pekerja. 

“Jurnalis itu di Indonesia ini karena memang sulit mendata angka persisnya. Jumlahnya ada kurang lebih 100 ribu atau 70%, Pak Ara, belum memiliki rumah yang layak,” kata Meutya dalam Serah Terima Kunci Program Rumah untuk Karyawan Industri Media Indonesia pada Selasa, 6 Mei di Cibitung, Kabupaten Bekasi. 

Meutya menegaskan, ini bukan hanya soal memberikan rumah, tetapi tentang memberikan pengakuan atas kontribusi besar pekerja media dalam menjaga dan memperkuat demokrasi. 

“Kesejahteraan media adalah kunci untuk menjaga kualitas demokrasi. Sebuah media yang sehat, tentu saja, harus dimulai dengan kesejahteraan para pekerjanya,” tambahnya.

Peluncuran program ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam memperkuat ekosistem media yang lebih sehat, berdaya, dan berkelanjutan, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan demokrasi Indonesia.

Meski mendapatkan rumah subsidi, Meutya menjamin bahwa program ini tidak akan mengganggu independen jurnalis. Karena menurutnya, seluruh jurnalis dapat bekerja seperti biasa, sesuai dengan kode etik jurnalistik yang berlaku. 

“Saya rasa wartawan profesi yang penuh idealisme dan tidak mungkin juga akan melakukan hal itu, dan pemerintah tidak punya niatan,” ujarnya. (Red/VOI).

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel