Kepala Dindikbud Tangsel, 2026 Seluruh Penerima Manfaat MBG Akan Terlayani
Deden Deni (Foto :Ist)
Cipasera - Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tangerang Selatan, Banten menunjukan progres yang berkualitas. Selain zero accident, penerima manfaat berkembang pesat. Hingga akhir Oktober sekira 84 ribu siswa sudah terlayani.
Tak heran bila Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel banyak diapresiasi masyarakat, "Kami sangat senang, anak - anak sudah terlayani MBG di sekolah dengan baik. Makanan fres dan enak," kata Ny Basri Rudian, wali siswa SDN 1 Ciater, Serpong, Jumat 7/11/2025. "Selain senang, hati kami pun tenang. Makanan yang diberikan tiap hari benar - benar bergizi dan dinikmati anak- anak."
Sejak ada MBG, Ny Rusdian selalu memperhatikan dan memantau MBG yang diterima anak - anaknya. Tiap pulang sekolah, dia selalu bertanya kepada anaknya, bagaimana makanan yang diberikan hari ini. "Anak - anak bilang, enak mah...dan memerinci satu- satu menu yang ada. Saya percaya, anak - anak tak mungkin bohong," kata Ny Rusdian yang dua putra - putrinya bersekolah di sekolah yang sama.
Pelayanan MBG yang baik di Tangsel tak lepas dari peran Dindikbud dengan pihak lain, terutama Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) dan koordinator wilayah juga kementrian Sekretariat negara.
Salah satu sudut dapur MBG saat ditinjau"Kami melakukan koordinasi intensif serta evaluasi rutin setiap bulan di tingkat provinsi dan kementrian," kata Kepala Dindikbud Tangsel Deden Deni beberapa waktu lalu. "Evaluasi ini tidak hanya mencakup kondisi dapur di lapangan, tapi juga pelayanan makan siang hingga penambahan SPPG."
Tak hanya sampai disitu, Deden sering pula mengadakan pertemuan. “Kami undang SPPG dan kepala sekolah membahas bersama pelaksanaan MBG. Diskusi ini jadi ajang evaluasi sekaligus menyerap masukan dari sekolah-sekolah,” ujarnya.
Dengan koordinasi dan kolaborasi semacam itu hingga akhir Oktober lalu, MBG di Tangsel berjalan sesuai harapan. Untuk itu Pemerintah Kota Tangsel menargetkan hingga Desember 2025 nanti, akan terbangun 129 dapur MBG yang mencakup pelayanan siswa, kelompok ibu hamil dan menyusui serta para santri di pesantren.
Dan Deden Deni optimis 129 dapur MBG akan terpenuhi di akhir tahun. Sekarang memang baru 41 dapur yang sudah operasional. Namun puluhan dapur MBG yang lain sedang proses perizinan dan pembangunan. Dan jumlahnya tiap hari terus bertambah.
"Kalau target 129 dapur tercapai, semua sasaran MBG sudah bisa terlayani,” kata mantan Kadis Koperasi dan UKM ini.
Menurut perhitungan Deden, setiap dapur MBG memiliki kapasitas rata-rata 3.000 - 4.000 penerima manfaat. Kebutuhan di Tangsel sekira 300 ribu siswa. "Jadi sekira 68 dapur cukup melayani siswa, " rinci Deden.
Namun pemerintah Kota Tangsel tak ingin hanya menjangkau siswa, tapi juga kelompok penerima manfaat ysng lain seperti santri dan ibu hamil serta menyusui. Untuk itu diperlukan 129 dapur.
Wilayah Kota Tangerang Selatan yang paling luas wilayahnya adalah Serpong dan Pondok Aren. Di kawasan itulah lokasi dapur nantinya paling banyak ditempatkan. Untuk memenuhi target layanan, ada satu lokasi tiga dapur, contohnya di Ciater.
Dengan melihat realitas MBG yang makin tertata sistem dan sarananya, Deden Deni yakin pada tahun 2026 seluruh siswa dan semua kelompok penerima manfaat MBG akan terlayani. (Ad)
.

