Akom Mundur Karena Tak Disukai Jokowi


Senov Menang Karena Disukai Jokowi (Foto:Ist)

  Ade Komaruddin (Akom) memilih mundur pada  putaran kedua pemilihan Ketua Umum Partai Golkar sudah disetting sejak sebelum pemilihan. Hal itu diungkapkan sebuah sumber Cipasera.com yang enggan disebut namanya. Mengapa?  Akom tak disukai pemerintahan Jokowi karena dia Ketua DPR RI. Pemerintah tak mau ada rangkap jabatan.

“Kita ikut saja daripada kepengurusannya nanti diacak –acak lagi,” kata sumber tersebut, “ Apalagi Golkar sekarang sudah resmi gabung ke Jokowi.”

Sumber tersebut mengakui, memang ada campur tangan dari pemerintah. Tapi campur tangan tersebut campur tangan positif. “Golkar ingin tenang. Tak mau ada kepengurusan ganda. Lagi pula kalau Akom menang bisa repot. Dia akan digoyang oleh kubu Agung.”

Mundurnya  Akom dilakukan setelah putaran pertama pemilihan berakhir sekitar pukul 07.30 WITA. Pemungutan suara sendiri dimulai sejak sekitar pukul 03.10 WITA. Suara Setnov menyalip suara Akom dan kandidat lainnya.

"Saya lebih muda dari pak Novanto. Masih ada kesempatan untuk saya. Oleh karena itu saya memberikan kesempatan kepada pak Novanto untuk kebesaran partai Golkar," ujar Akom yang berbicara dari meja pimpinan sidang.

Berdasarkan hasil pemungutan suara, Akom mendapat 173, Setnov dapat 277, Airlangga mengumpulkan 14, Mahyudin dapat 2, Priyo Budi Santoso dapat 1, Azis Syamsudin mendapat 48, Indra Bambang Utoyo dapat 1 dan Syahrul Yasin Limpo 27.

Suara yang dikumpulkan Akom sebenarnya mengantarkannya ke putaran kedua. Sesuai aturan, perolehan 30 % atau 168 sudah bisa membawanya ke putaran ke dua. Namun Akom memilih menghentikan langkah setelah berembug dengan beberapa pihak.(TB/TS)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel