Sidik Jari Pun Sudah Dibahas Oleh Al Quran
Selasa, 02 Mei 2017
Edit
Cipasera.com
– Setiap insan yang terlahir di dunia dibekali dengan sidik jari pada setiap
jemarinya. Meski terlihat sama, sidik jari setiap orang memiliki perbedaan satu
sama lain.
Perbedaan itu juga menjadikan sidik
jari sebagai salah satu kekhasan dari setiap manusia. Bahkan tak pernah ada
manusia yang memiliki pola sidik jari yang sama persis.
Dalam buku ‘Miracles of Al-Qur'an
& As-Sunnah’, setelah penelitian yang dilakukan oleh Sir Francis Golt,
sidik jari menjadi metode ilmiah identifikasi pada 1880. Ini turut menjadi
alasan polisi di seluruh dunia menggunakan sidik jari untuk mengidentifikasi
pelaku tindak pidana.
Sebelumnya, perdebatan terjadi
mengenai bagaimana kebangkitan manusia yang telah mati dan tulangnya hancur
akan diidentifikasi pada hari akhir. Rupanya hal ini telah dijelaskan dalam
Alquran yang membahas rekonstruksi ujung jari.
“Apakah manusia mengira bahwa Kami
tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya. (Bahkan) Kami mampu
menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna,” Surah Al-Qiyamah Ayat 3-4.
Kini, sidik jari juga dimanfaatkan
sebagai sarana keamanan berbagai perangkat teknologi. Sidik jari dinilai mampu
menjaga keamanan data dalam perangkat teknologi karena hanya akan
mengidentifikasi sidik jari pemiliknya.
Dijelaskan Harun Yahya, sistem
pengkodean dalam sidik jari dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode)
seperti yang banyak digunakan saat ini. Penekanan pada sidik jari memiliki
makna sangat khusus.
Hal itu disebabkan sidik jari setiap orang khas bagi dirinya sendiri. Ini juga menjadi alasan sidik jari digunakan sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan di seluruh penjuru dunia.(Source: okezone.com)
Hal itu disebabkan sidik jari setiap orang khas bagi dirinya sendiri. Ini juga menjadi alasan sidik jari digunakan sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan di seluruh penjuru dunia.(Source: okezone.com)